Cerita Porter di Stasiun Gambir Rela Tak Mudik demi Uang Sekolah Anak

Cerita Porter di Stasiun Gambir Rela Tak Mudik demi Uang Sekolah Anak

Rumondang Naibaho - detikNews
Sabtu, 08 Mar 2025 14:14 WIB
Tarmuji (47), pria berseragam biru yang bekerja sebagai porter di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. Tarmuji tak lelah menawarkan jasanya kepada setiap calon penumpang kereta api (KA) jarak jauh yang baru tiba di pintu masuk stasiun.
Porter di Stasiun Gambir. (Foto: Rumondang/detikcom)
Jakarta -

Momen Idul Fitri menjadi salah satu yang dimanfaatkan para porter Stasiun Gambir untuk memperoleh pendapatan lebih. Meskipun harus merelakan tak mudik.

Seperti halnya Tarmuji (47), pria berseragam biru yang bekerja sebagai porter di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. Tarmuji tak lelah menawarkan jasanya kepada setiap calon penumpang kereta api (KA) jarak jauh yang baru tiba di pintu masuk stasiun.

Meski hari ini, suasana Stasiun belum terlalu ramai, Tarmuji tetap menyambut calon penumpang. Menurutnya, sepinya penumpang hari ini lantaran mereka menunggu momen Idul Fitri yang sebentar lagi tiba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau untuk hari ini termasuk landai, mungkin penumpang juga tanggung mau pulang kan, sebentar lagi hari raya Idul Fitri mau lebaran," katanya saat ditemui, Sabtu (8/3/2025) siang.

Tarmuji memprediksi keramaian penumpang baru akan terjadi sekitar satu minggu menjelang lebaran. Pada momen itu, katanya, pengguna jasa porter pun meningkat.

ADVERTISEMENT

"Paling agak ramai-ramainya satu minggu sebelum lebaran, penumpang itu mulai full disini. Kalau sekarang masih landai-landai aja," ucapnya.

Tarmuji mengatakan masa-masa lebaran merupakan yang paling ditunggu olehnya dan rekan-rekannya. Sebab, kata dia, saat itu para porter dapat mengumpulkan uang lebih banyak meski harus bekerja tanpa henti.

Tarmuji pun mengaku harus merelakan tak mudik dan merayakan lebaran berasama keluarga di Blora, Jawa Tengah. Hal itu dilakukannya demi menjemput rezeki dari orang-orang yang hendak mudik menggunakan KA.

"Tidak (mudik saat lebaran), habis lebaran baru pulang. Soalnya lebaran momen yang di tunggu semua porter," kata Tarmuji.

Lebih lanjut, ditanya mengenai pendapatan yang bisa diraup selama momen lebaran, Tarmuji enggan menyebut. Dia mengaku tak menghitung pasti bolak-balik mengantar penumpang.

Selain itu, dia mengatakan tak mematok tarif harga kepada pengguna jasannya. Dia mengaku selalu menerima berapun yang diberikan penumpang.

"Kalau untuk tarif kita terserah sama penumpang. Di sini kita nggak mematok atau menghargai barang yang kita bawa, nggak. Yang penting kita kerjanya itu benar-benar melayani penumpang, untuk masalah rezeki udah ada yang ngatur. Kalau pelayanan kita baik itu penumpang juga menghargai juga," tutur Tarmuji.

"Alhamdulillhah masih bisa lah buat keluarga, buat nyekolahin anak ya alhamdulillah cukup. Kita kerja di sini mensyukuri aja. Yang penting kita kerja ikhlas, nanti rezeki juga datang juga," imbuh dia.

Diketahui, Tarmuji merupakan porter yang tergabung dalam 'Grup Biru' di Stasiun Gambir. Total terdapat 120 porter yang di dalam grup tersebut.

Sementara itu, di Stasiun Gambir terdapat dua paguyuban porter yakni Grup Biru dan Grup Merah. Masing-masing bertugas pada waktu berbeda sesuai shift yang sudah disepakati.

Simak juga video: Cerita Asep, Porter Pasar Tanah Abang Raup Cuan Jelang Lebaran

(ond/amw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads