Rumah ketua RT di Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur (Jaktim), menjadi sasaran amukan gerombolan pembalap liar. Rumah ini ditimpuki batu hingga pagar roboh setelah pembalap liar tak terima disuruh bubar karena dianggap berisik.
detikcom menyambangi rumah A atau K, yang merupakan Ketua RT 03 RW 02, Pekayon, Pasar Rebo, Sabtu (8/3/2025), di Jalan Raya Bogor Km 27. Halaman rumah K berhadapan langsung dengan aspal Jalan Raya Bogor.
Dari tampak depan, bentuk rumah ini melebar. Tinggi pagar rumah hampir menyentuh atap rumah, menutupi semua sisi bagian depan rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pagar rumah ini terbuat dari besi yang dicat warga hitam. Bagian tengah pagar terdapat beberapa potongan papan warna hitam dan putih dipasang untuk menutupi bagian yang rusak.
Selain itu, di bagian dalam pagar juga terdapat sebuah tali yang dipasang berfungsi untuk menahan agar tidak terjatuh. Terdapat juga sebuah rantai yang terpasang sebagai pengunci pagar.
Di balik pagar yang sempat roboh tersebut, terdapat sebuah mobil yang terparkir. Mobil itu ditutupi dengan kain berwarna biru.
![]() |
Mobil ini juga lecet akibat serangan yang dilakukan gerombolan pembalap liar. Sementara itu, di sebelah pagar terdapat bangunan kecil yang terbuat dari aluminium atau fiberglass berwarna hijau dengan tumpukan kayu di depannya.
Seperti diketahui, para pelaku melempari rumah Pak RT hingga pagar roboh gara-gara tak terima ditegur lantaran mereka melakukan balap liar. Berawal saat adik Pak RT menegur para pelaku karena membuat gaduh balap liar di jalan depan rumahnya, pada Rabu (5/3).
Bukannya bubar, salah satu pelaku malah tak terima ditegur. Akhirnya para pelaku lainnya--yang diperkirakan ABG tanggung--terprovokasi.
"Nah, di situ ada yang memprovokasi juga gitu, 'Kenapa lo?'. Akhirnya, karena dia memprovokasi, ini anak-anak tanggung ini jadi berani," ungkap K.
Sesaat setelah adiknya mencoba menegur para pembalap liar agar bubar, justru mereka balik menyerang. Para pembalap liar ini dengan membabi buta melemparkan batu hingga mengoyak-ngoyak pagar rumahnya sampai roboh.
"Mereka itu nimpukin sampai pagar roboh, kan. Udah, saya ngambil bambu kek, apa gitu biar dia mundur, jangan sampai masuk rumah. Karena di pikiran saya kan takut kejadian hal-hal yang tidak diinginkan ya. Mereka itu kan pikirannya nggak panjang. Entar dia dibakar apa gitu kan, ngerinya seperti itu," paparnya.
(rfs/rfs)