Motivasi dr Alex Nuburi Jadi Perwira Polri: Makin Optimal Mengabdi untuk Papua

Motivasi dr Alex Nuburi Jadi Perwira Polri: Makin Optimal Mengabdi untuk Papua

Audrey Santoso - detikNews
Jumat, 07 Mar 2025 17:46 WIB
Siswa SIPSS Polri Gelombang I Tahun 2025, dokter Alex Stendly Nuburi.
Foto: Siswa SIPSS Polri Gelombang I Tahun 2025, dokter Alex Stendly Nuburi. (dok. SSDM Polri)
Jakarta -

Dokter Alex Stendly Nuburi kini sedang menjalani pendidikan di Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) Polri. Dia berharap dengan menyandang profesi dokter polisi, nantinya akan lebih optimal dalam melayani masyarakat Papua.

Alex mengatakan usai lulus SIPSS, dia pasti akan kembali ke Papua. Dia mengaku prihatin dengan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) di bidang medis, di sana.

"Tenaga medis di sana betul-betul dibutuhkan. Apalagi dengan nantinya sebagai perwira Polri, harapan saya lebih bisa memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di sana," ujar Alex di Kompleks Akpol, Kota Semarang, Jumat (7/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Oktober 2024 lalu, dokter Alex mendaftar SIPSS untuk kuota dokter umum. "Meski usia saya sudah 30 tahun, ada syarat belum menikah, nah saya bisa mendaftarnya. Saya ingin melayani kesehatan di Papua," ungkap Alex.

Alex bercerita dia lulus kuliah pada 2022. Setelah itu dia bekerja di RS Mitra Masyarakat, Timika, Papua. Dia lalu pindah ke Kabupaten Sarmi, dan praktik di Puskesmas Arbais.

ADVERTISEMENT

Menjadi seorang dokter di Papua, menurut Alex, memiliki banyak tantangan. Salah satunya jarak tempuh antara tempatnya bertugas dengan rumah.

Alex menempuh perjalanan 10 jam dari puskesmas ke Kota Jayapura. "Dua jam melewati jalanan normal, 8 jam melewati jalanan rusak," ucap Alex.

Dia menyampaikan akses jalan menjadi kendala terutama bagi pasien. Alex menyebut banyak kejadian pasien meninggal dalam perjalanan.

"Kendalanya tentu akses. Kami harus melewati 8 jam perjalanan di jalan yang berkerikil dan susah dilewati. Masalahnya, selama berjam-jam perjalanan itu rawan bagi pasien kritis," cerita Alex.

"Banyak kejadian yang kurang mengenakan, meninggal dalam perjalanan," lirih dokter yang memiliki sertifikat Advance Trauma Life Support (ACS) ini.

Alex menjelaskan di Kabupaten Sarmi memang sudah ada 13 puskesmas. Namun, infrastruktur yang tak memadai menjadi kendala dalam penanganan pasien gawat darurat.




(aud/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads