Uji Petik DTSEN Libatkan 33 Ribu Lebih Pendamping PKH

Uji Petik DTSEN Libatkan 33 Ribu Lebih Pendamping PKH

Vicky Vadila Muhti - detikNews
Rabu, 26 Feb 2025 19:45 WIB
Kemensos dan BPS bersinergi melaksanakan uji petik dan pemutakhiran Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Foto: Kemensos
Jakarta -

Kementerian Sosial (Kemensos) dan Badan Pusat Statistik (BPS) bersinergi melaksanakan uji petik dan pemutakhiran Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Kerja sama tersebut dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) Pemutakhiran DTSEN.

"DTSEN sudah selesai, kita sedang melakukan ground check," ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam keterangan tertulis, Rabu (26/2/2025).

Sebagai tindaklanjut MoU, Gus Ipul mengatakan Kemensos telah melakukan pertemuan secara online dengan BPS, dinas sosial seluruh Indonesia dan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH). Pertemuan tersebut menandai dimulainya pelatihan bagi semua pihak terkait untuk memulai pelatihan pemutakhiran data.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam rangka itu, BPS pusat maupun daerah akan membimbing teman-teman di tingkat daerah," katanya.

Ia berharap data yang dinamis tersebut bisa dijaga konsistensi dan akurasinya, sehingga bantuan sosial bisa disalurkan tepat sasaran.

ADVERTISEMENT

"Data ini akan jadi pedoman bagi kami untuk menyalurkan bansos pada triwulan kedua," katanya.

Ia mengatakan proses pemutakhiran DTSEN yang rutin dan berkelanjutan akan meningkatkan kualitas data semakin bagus. Meski begitu, hal ini diakui memang membutuhkan waktu.

"Kualitasnya meningkat, akurasinya juga meningkat," katanya.

Gus Ipul pun mewajibkan 33 ribu lebih pendamping PKH untuk mengikuti pelatihan pemutakhiran DTSEN. Ia memastikan proses ini akan diawasi.

"Ada tes-tes yang kita berikan setelah mengikuti pelatihan ini," katanya.

Saat ditanya soal selisih penerima bantuan antara Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dengan DTSEN, ia mengatakan pasti ada perbedaan. Karena itu, Kemensos akan memastikan akurasinya dengan ground check.

"Karena ini diukur ulang, dipadankan dengan data-data lain. Jadi, pasti ada yang keluar dan masuk," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan MoU Pemutakhiran DTSEN bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara BPS dan Kemensos. Sebab, kolaborasi menjadi kunci keberhasilan.

"Data-data yang dibutuhkan Kemensos akan terus kami siapkan dan kami pastikan kualitasnya sesuai dengan kebutuhan yang nantinya bisa dimanfaatkan Pak Mensos dan jajarannya," katanya.

Ia menuturkan DTSEN akan dimutakhirkan tiap tiga bulan sekali. Pemutakhiran dilakukan melalui ground check, aplikasi Cek Bansos, dan data-data lainnya.

"Misalnya BPJS kesehatan, kita akan kerja sama dengan KPU juga, kita akan terus rekonsiliasi dengan Dukcapil juga, karena data Dukcapil juga dinamis," katanya.

Amalia mengatakan ground check akan dilakukan sekitar dua minggu. Saat ground check, BPS akan memastikan kelengkapan variabel yang harus didata. Menurutnya, semakin lengkap variabel, maka akan semakin baik kualitas datanya.

"Sekitar 36 variabel yang akan dimutakhirkan saat ground check, ini akan melengkapi DTSEN," katanya.

Tonton juga Video: Terima Keluhan PKH-KIP Tak Tepat Sasaran, Gibran Janji Akan Perbarui Data

(akd/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads