Polda Banten mencatat 13.188 pelanggaran berlalu lintas selama pelaksanaan Operasi Keselamatan Maung 2025 yang digelar 2 pekan. Khusus tilang manual dilakukan sebanyak 1.781 penindakan.
Dirlantas Polda Banten Kombes Leganek Mawardi mengatakan teguran lisan dilakukan kepada pengendara selama operasi mencapai 5.005 kali. Sedangkan tilang, baik manual maupun melalui e-TLE, juga tetap dilakukan selama operasi ini.
"Tilang manual yang sebelumnya dihentikan kini kembali diberlakukan dengan total 1.781 penindakan," kata Leganek, Senin (24/2/2025).
Khusus untuk e-TLE, penindakan paling banyak dilakukan di Kabupaten Serang sebanyak 668 kegiatan. Kenaikan penindakan e-TLE sebetulnya juga terjadi baik di lingkungan Polres Serang dan Polresta Tangerang.
Selama operasi ini juga menurutnya ada kenaikan terkait jumlah korban meninggal dunia. Total ada 8 korban jiwa meninggal akibat kecelakaan berlalu lintas.
"Jumlah korban meninggal menjadi 8 korban," ujarnya.
Catatan Direktorat Lalu Lintas ini juga memetakan pelanggaran tak menggunakan helm berstandar SNI dan pelanggaran sabuk pengaman. Dari seluruh 13.188 penegakan hukum berlalu lintas, lebih dari 90 persennya adalah karena helm dan sabuk pengaman.
"Operasi Keselamatan Maung 2025 menunjukkan peningkatan signifikan dalam pelaksanaan kegiatan namun evaluasi juga mencatat beberapa aspek yang perlu diperbaiki," katanya.
"Efektivitas sistem e-TLE juga perlu ditingkatkan, karena masih banyak pelanggaran yang terjadi meskipun tilang elektronik telah diterapkan. Selain itu, upaya pencegahan kecelakaan harus lebih terarah, dengan fokus pada kelompok usia dan profesi yang paling rentan terhadap kecelakaan,"ujarnya.
Polda Banten berkomitmen untuk melakukan evaluasi dan perbaikan untuk keselamatan berlalu lintas. Hal ini untuk menekan angka korban akibat kecelakaan.
"Agar keselamatan lalu lintas semakin baik dan angka kecelakaan dapat ditekan," teganya.
Lihat juga Video 'Viral! Aksi Ugal-ugalan Sopir Truk di Lumajang, Ngaku Cuma Iseng':
(bri/eva)