Makam ayahanda Presiden Prabowo Subianto, yakni Soemitro Djojohadikusumo, di TPU Karet Bivak, Jakarta Selatan (Jaksel) tak pernah sepi pengunjung. Hilir mudik warga datang untuk berziarah.
Hal ini diceritakan oleh perawat makam Soemitro di TPU Karet Bivak, Sandi (34). Biasanya, seminggu sekali warga nyekar atau memanjatkan doa di depan makam Soemitro.
"Biasanya beliau (warga) sambil nyekar ke keluarganya. Selesai nyekar ke keluarga suka mampir (ke makam Soemitro). Ada yang tabur bunga, ada yang sekaligus mendoakan. Sekarang juga kalau lagi ada pemakaman, sudah ada yang mampir juga," tutur Sandi ditemui di TPU Karet Bivak, Sabtu (22/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandi mengatakan berbagai kalangan masyarakat kerap mampir ke makam Soemitro. Antara lain tetangga masa kecil Soemitro hingga mahasiswa atau dosen dari kampus.
"Dari warga-warga biasa kadang juga, ada dari bekas tetangganya almarhum satu kampung nyekar ke sini. Karena saya bisa tahu bekas tetangga sekampung dan saya tanya, Bapak dari mana asalnya, oh saya dulu rumah saya satu kampung dengan almarhum Pak Soemitro, cuma beda RT sama RW," ujar Sandi.
Sandi mempersilakan apabila ada masyarakat yang mau menaburkan bunga di atas makam Soemitro. Disarankan peziarah menggunakan bunga tabur pihong, bukan daun pandan.
Pasalnya, daun pandan, kata Sandi, mengundang semut hingga rayap. Tentunya kedua jenis serangga itu akan membuat rumput jadi mudah rusak.
"Mungkin kita kasih waktu 3 hari, setelah 3 hari kita buang (bunganya). Karena kalau misalkan telat, kelamaan rumput jadi kuning," tambahnya.
Tidak ada perawatan khusus dalam merawat makam ayah Prabowo tersebut. Pihak keluarga hanya meminta untuk menjaga kebersihan.
"Sama saja kayak perawatan makam lain, ini nggak dibedakan," ujar Sandi.
Tonton juga Video: Berkah Lebaran bagi Penjual Bunga di TPU Karet Bivak
(isa/isa)