Istri Mensos Belajar Bahasa Isyarat Bareng Teman Tuli di Sentra Mulya Jaya

Maulani Mulianingsih - detikNews
Kamis, 20 Feb 2025 18:00 WIB
Istri Mensos Saefullah, Fatma di Sentra Kreasi Atensi Balai Mulya Jaya, Jakarta Timur (Maulani/detikcom)
Jakarta -

Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial menyambangi Sentra Kreasi Atensi Balai Mulya Jaya, Jakarta Timur. Mereka datang untuk belajar bahasa isyarat bersama teman tuli.

Pantauan detikcom di lokasi, Kamis (20/2/2025) turut hadir istri Menteri Sosial (Mensos) Saefullah Yusuf, Fatma Saifullah Yusuf, selaku penasihat DWP Kemensos. Dia didampingi istri Wamen Sosial Agus Jabo, Intan Agus Jabo bersama kader DWP Kemensos.

Dipandu petugas sentra Mulya Jaya, DWP Kemensos mempraktikkan langsung bagaimana cara berkomunikasi dengan bahasa isyarat alfabet. Mereka mengangkat kedua tangan mengikuti instruksi yang diberikan petugas.

Tidak hanya belajar bahasa isyarat alphabet, DWP Kemensos juga belajar dialog sederhana saling memperkenalkan diri menggunakan bahasa isyarat. Fatma menilai bahasa isyarat penting karena menjadi jembatan komunikasi dengan para teman tuli.

"Saya rasa kita sangat perlu untuk mengetahui dasar bahasa isyarat, karena bahasa isyarat merupakan jembatan komunikasi yang sangat penting bagi teman-teman kita yang tuli," ujar Fatma saat memberikan sambutan di sentra Mulya Jaya, Jakarta Timur, Kamis (20/2/2025).

"Saya pengen mendukung, kita, kami semuanya pengen mendukung teman-teman tuli sih sebenarnya. Sering sekali kita setiap kali kegiatan selalu ada mbak-mbak dari JBI yang selalu ada di kota kecil begini, begini, begini (menggerakkan tangan). Tapi kita semuanya enggak tahu apa artinya kan gitu, saking cepatnya," tambahnya.

Foto: Istri Mensos Saefullah, Fatma bersama DWP Kemensos belajar bahasa isyarat di Sentra Kreasi Atensi Balai Mulya Jaya, Jakarta Timur (Maulani/detikcom)

Fatma menilai pembelajaran bahasa isyarat ini juga sebagai bagian dari membangun dan mengembangkan masyarakat yang lebih inklusif. Belajar bahasa isyarat merupakan bagian dari kesadaran untuk lebih peduli terhadap teman-teman tuli.

"Sebagai pengurus dan dharma wanita di Kementerian Sosial, kita memiliki peran yang sangat penting dalam membangun dan mengembangkan masyarakat yang lebih inklusif dan mandiri dengan mempelajari bahasa isyarat, kita dapat memperluas kesadaran dan kepedulian kita terhadap kebutuhan dan hak-hak teman-teman penyandang kesehatan tersebut atau teman-teman tuli," tutur Fatma.




(dek/dek)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork