Partai Demokrat menghormati langkah yang diambil Presiden Prabowo Subianto yang melakukan kocok ulang menteri kabinet atau reshuffle. Partai Demokrat menilai, Prabowo menginginkan anggota kabinet yang kompeten dalam menjalankan program prioritas tanpa membuat polemik tak perlu.
"Kami menilai, langkah ini tentunya sudah dipertimbangkan masak-masak. Presiden Prabowo membutuhkan anggota kabinet yang kompeten, yang bisa menerjemahkan apa yang menjadi visi dan misi serta program prioritas pemerintah secara operasional tanpa polemik atau dinamika yang tak perlu," kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani kepada wartawan, Rabu (19/2/2025).
Kamhar memandang, reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai Presiden. Menurutnya, reshuffle merupakan bagian dari evaluasi kinerja para pembantu presiden.
"Kami menghormati dan mendukung sepenuhnya langkah yang diambil Presiden Prabowo dalam melakukan perombakan atau reshuffle kabinet. Ini merupakan hak prerogatif Presiden Prabowo sebagai bagian dari evaluasi kinerja pembantu-pembantunya di pemerintahan," ujarnya.
"Meskipun sebelumnya pernah disampaikan akan melakukan evaluasi berkala per semester. Namun jika ada situasi tertentu yang sifatnya mendesak, evaluasi yang berujung pada reshuffle kabinet tentu saja bisa dilakukan kapan saja sesuai kebutuhan. Ini sepenuhnya menjadi hak prerogatif presiden," sambungnya.
Seperti diketahui, Presiden Prabowo mulai melakukan reshuffle. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro adalah menteri pertama yang terkena reshuffle ini.
Satryo pertama kali diumumkan sebagai menteri pada 20 Oktober 2024 di Istana Negara. Tepat 121 hari Satryo menjabat sebagai Mendiktisaintek, ia menjadi menteri pertama Kabinet Indonesia Maju yang terkena reshuffle.
Untuk diketahui, Satryo memang beberapa kali menimbulkan kontroversi sejak dilantik sebagai menteri. Setidaknya ada tiga kontroversi yang pernah ditimbulkan Satryo yakni terkait demonstrasi pegawai Kemendiktisaintek, rekaman suara diduga Menteri Satryo marah-marah ke pegawai, hingga pernyataan beasiswa KIP terkena dampak efisiensi anggaran.
Lihat juga Video: Brian Yuliarto Tiba di Istana, Dikabarkan Bakal Dilantik Jadi Mendiktisaintek
(taa/idn)