Reaksi Pedagang Sayur dan Kades yang Digugat Pemilik Warung Rp 540 Juta

Reaksi Pedagang Sayur dan Kades yang Digugat Pemilik Warung Rp 540 Juta

Hilda Rinanda - detikNews
Rabu, 12 Feb 2025 09:53 WIB
Penjual sayur di Magetan yang digugat Bitner
Penjual sayur di Magetan yang digugat Bitner. (Sugeng Harianto/detikJatim)
Magetan -

Bitter Sianturi, pemilik warung sayur di Desa Pesu, Maospati, Magetan, menggugat tukang sayur keliling bernama Marno hingga kepala desa buntut warungnya sepi. Kades setempat menegaskan tuntutan itu tak berdasar.

Total ada lima orang yang digugat Bitner ke Pengadilan Negeri Magetan. Sidang berikutnya dijadwalkan berlangsung di Pengadilan Negeri Magetan pada Rabu (12/2/2025) hari ini.

Marno, yang digugat Rp 540 juta karena dituding menyebabkan warung kelontong Bitner sepi, mengaku pasrah menghadapi sidang. "Pasrah ngikutin persidangan saja," ujar Marno saat dikonfirmasi, dilansir detikJatim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Marno menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada kuasa hukumnya dan mengaku tetap tenang menghadapi gugatan tersebut. "Karena tidak bersalah santai saja sih," paparnya.

Senada dengan Marno, Wiyono, penjual sayur lainnya yang turut digugat, juga mengaku pasrah. "Pasrah saja, tetap jualan sayur saya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, Kepala Desa Pesu, Gondo, menegaskan bahwa ia bersama para tergugat lainnya tidak akan mengeluarkan uang sepeser pun terkait gugatan Rp 540 juta dari Bitner. "Gugatan tidak mendasar, kita ikuti saja proses sidang ini," ujarnya.

Gondo juga menegaskan bahwa mereka tidak akan memenuhi permintaan damai dari Bitner. "Sampai kapan pun kita tidak akan mau menuruti uang damai Rp 540 juta yang dilayangkan ke PN Kabupaten Magetan," tegasnya.

Baca selengkapnya di sini

Lihat Video: Heboh Tukang Sayur di Magetan Digugat Rp 540 Juta oleh Pemilik Warung

(idh/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads