'Tim Pemecah Macet' Bakal Urai Lalin Semrawut Jakarta, Begini Cara Kerjanya

'Tim Pemecah Macet' Bakal Urai Lalin Semrawut Jakarta, Begini Cara Kerjanya

Wildan Noviansah - detikNews
Selasa, 11 Feb 2025 11:57 WIB
Ilustrasi Polisi Lalu Lintas (Polantas)
Ilustrasi polisi melakukan pengaturan lalu lintas (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto membentuk 'Tim Pemecah Macet' untuk mengatasi kepadatan lalu lintas yang terjadi di wilayah Jakarta. Lantas bagaimana cara kerja 'Tim Pemecah Macet' tersebut?

Irjen Karyoto menyebut volume kendaraan di Jakarta menurun 50 persen saat akhir pekan. Namun dia merasa heran lantaran tetap terjadi kemacetan di wilayah Jakarta.

"Hari Minggu-Sabtu itu kalau volume kendaraan di Jakarta tentunya berkurang lebih dari 50 persen. Karena kebanyakan pegawai, karyawan-karyawan yang ada di Jakarta itu adalah orang yang tinggal di aglomerasi, seperti Depok, Bekasi, dan Tangerang. Sehingga agak aneh, kok hari Sabtu dan Minggu macet," kata Karyoto kepada wartawan, Selasa (11/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karyoto mencontohkan kemacetan yang terjadi di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat. Karyoto menyebut kemacetan terjadi lantaran terjadinya crossing kendaraan menuju Jalan MH Thamrin.

"Kalau crossing itu dilancarkan, putarannya lebih cepat. Hanya, putaran dari sebelah kanan yang nabrak arah dikendalikan. Karena keluar dari (Hotel) Kempinski satu jalur, itu menghambat yang berputar ke arah itu. Sehingga harus saling... kalau efek domino itu, ini kemacetan di sini ternyata bukan di sini saja. Yang di sini dilancarkan, efeknya begitu," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Patroli Bermotor

Karyoto menuturkan Tim Pemecah Macet nantinya terdiri atas beberapa satuan, mulai Satlantas, Samapta, hingga Brimob. Personel tersebut akan bergerak menggunakan motor ke titik-titik yang terjadi kepadatan arus lalu lintas.

"Mereka pergerakannya bermotor. Kalau pakai mobil, udah ngantri. Kalau motor kan ya bisa. Kalau memang sangat dibutuhkan, bisa mepet-mepet, kemudian bisa mengambil langkah menempati titik-titik yang diperlukan," ujarnya.

Karyoto menyebut nantinya akan diterapkan rekayasa lalu lintas buka tutup di lokasi kemacetan. Titik kemacetan yang paling panjang akan diurai terlebih dahulu.

"Memang ketika ada kemacetan begitu, normalnya sebuah traffic light yang normal itu pasti akan dibikin tidak normal pada pengaturan-pengaturan tambahan, yang kita katakan sebagai diskresi. Yang paling panjang antreannya, kita dahulukan, mungkin di sana 2 kali, di sini 1 kali," jelasnya.

"Masyarakat yang sedang berkendara juga harus bisa bersabar, melihat mana yang harus didahulukan. Artinya, oh ya di sana terlalu (macet), antrean 1 kilometer, di sini hanya 100 meter. Tentunya yang 100 meter harus sabar, berikan yang (kemacetan) 1 kilometer bisa terurai menjadi pecah, mungkin 500 meter, sehingga dalam waktu yang secara berurutan, lama-lama kemacetan ya, walaupun tidak terlalu signifikan, tapi akan lebih mengurangi waktu kemacetan," imbuhnya.

Karyoto meminta maaf jika nantinya rekayasa lalu lintas akan mengganggu kenyamanan masyarakat. Dia berharap tim pemecah macet tersebut nantinya bisa mengurai kemacetan lalu lintas di Jakarta.

"Karena dampaknya banyak. Ketika dia macet, itu BBM lebih boros, polusi juga lebih banyak, ini masih bersyukur musim hujan. Kalau nggak musim hujan, kadang-kadang langit kita terasa lebih pekat dengan polusi," pungkasnya.

Simak juga video: ERP Jadi Strategi Anyar Jakarta Atasi Macet

(wnv/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads