Pengunjung Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menginginkan agar Perpusnas buka setiap hari, termasuk saat libur nasional dan cuti bersama. Sebab, sebagian orang menganggap Perpusnas sebagai tempat menimba ilmu sambil rekreasi.
"Cukup disayangkan kalau hari-hari libur sampai ditutup. Mungkin jam operasionalnya bisa diperdikit aja atau dibuat piket ya," ujar Anggi, seorang mahasiswa (22), saat ditemui di Perpusnas, Sabtu (8/2/2025).
Selain itu, seorang pengunjung bernama Lia (26) mengatakan Perpusnas harusnya dibuka juga saat tanggal merah. Menurutnya, Perpusnas bukan hanya tempat belajar, tapi juga tempat rekreasi bagi anak-anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sering lihat orang tua bawa anaknya ke Perpusnas. Ini tuh bukan cuma tempat kerja. Kalau saya memang biasanya kerja saja di sini. Tapi mungkin orang lain yang cuma punya waktunya pas tanggal merah, terus mungkin butuh refreshing, pengin rekreasi gitu ya, tapi mungkin rekreasi yang sambil belajar bawa anak-anaknya, gratis juga kan, bisa ke sini," kata Lia.
Dia menilai kebijakan efisiensi tidak bisa dijadikan alasan Perpusnas ditutup. Sebab, kebijakan efisiensi, menurutnya, seharusnya berdampak pada kementerian saja dan tidak mempengaruhi fasilitas publik seperti Perpusnas.
"Saya kira yang kena efisiensi anggaran cuma pegawai pegawai kementerian, PNS saja. Kalau kayak kita gini, publik jangan sampailah kena juga," ucap Lia.
Sementara itu, Hawarni (64) menginginkan Perpusnas buka setiap hari. Sebab, banyak pengunjung yang senang dengan manfaat internet dan ketersediaan buku di Perpusnas.
"Anak Ibu selama kuliah hampir setiap hari ke sini. Internetnya dibutuhkan banget ya. Nggak setuju Ibu kalau ini ditutup-tutup kayak gitu, kasihan dengan anak-anak," ujar Hawarni.
Menurutnya, fasilitas internet di Perpusnas sangat bermanfaat. Oleh karena itu, Perpusnas penting bagi sejumlah orang
"Kasihan dengan orang-orang yang tidak punya. Yang orang-orang yang nggak punya itu butuh internet. Di sini kan ini ada fasilitas kayak gitu kan," ucapnya.
Dia berharap Perpusnas dibuka pada hari libur nasional atau cuti bersama. Dia meminta ada shifting bagi pegawai Perpusnas saat libur nasional dan cuti bersama.
"Kalau ini mungkin sih, kasihan dengan pegawai. Seharusnya kalau mau kayak gitu pegawainya dibuat shift-shift, ada yang libur, ada yang begini ya. Jadi biar libur nasional tetap buka," ujar Hawarni.
Sebelumnya, Perpusnas mengumumkan tidak beroperasi pada hari Minggu, libur nasional, dan cuti bersama melalui akun Instagramnya pada Jumat (7/2/2025). Aturan itu merupakan tindak lanjut kebijakan efisiensi anggaran pemerintah.
Namun, selang beberapa jam, Perpusnas menganulir pengumuman perubahan jadwal layanan operasional itu. Pada unggahan Instagramnnya, Perpusnas mengubah jadi Senin-Jumat, sejumlah layanan dibuka hingga pukul 19.00 WIB. Adapun untuk akhir pekan Sabtu dan Minggu layanan dibuka pukul 09.00-16.00 WIB dan hanya tutup pada hari libur nasional dan cuti bersama.
(zap/zap)