Terbongkar Kebohongan Sunardi Pembunuh 2 Wanita di Bekasi

Wildan Noviansah - detikNews
Sabtu, 08 Feb 2025 08:01 WIB
Halaman ke 1 dari 3
Sunardi, tersangka pembunuh pegawai koperasi di Bekasi, yang juga menghabisi nyawa istrinya. (dok. Istimewa)
Bekasi -

Kebohongan Sunardi (40), tersangka pembunuh dua wanita di Cibarusah, Kabupaten Bekasi, terkuak. Sunardi diketahui membunuh wanita pegawai koperasi berinisial SP dan juga istrinya sendiri, AM, dalam rentang waktu yang berbeda.

Sunardi pada awalnya mengaku membunuh istrinya, AM, dengan alasan sang istri berselingkuh dengan pria lain. Tetapi belakangan, Sunardi akhirnya mengakui motif sebenarnya membunuh istrinya karena masalah sertifikat tanah.

AM dibunuh Sunardi pada 2022. Pembunuhan AM ini terkuak setelah Sunardi ditangkap atas pembunuhan SP.

Jasad SP ditemukan pada Senin, 3 Februari 2025, siang. Korban ditemukan di salam lemari dan terbungkus seprai.

Korban datang ke rumah Sunardi untuk menagih utang. Sunardi lalu menjerat korban dengan kerudung hingga tewas.

Dari situ, polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi. Hasil olah TKP kemudian terungkap temuan kerangka manusia di dalam septic tank di belakang rumah Sunardi.

Usut punya usut, kerangka manusia itu ternyata adalah AM, istri Sunardi. Sunardi mengakui membunuh istrinya itu pada 2022.


Bohong soal Motif Bunuh Istri

Sunardi ternyata berbohong soal motifnya membunuh istri. Kebohongan ini terungkap setelah polisi melakukan pemeriksaan mendalam terhadapnya.

Bukan karena cemburu lantaran membunuh istri, tapi ternyata Sunardi membunuhnya karena ditagih sertifikat tanah. Sertifikat tanah miliknya itu dia agunkan ke bank.

"Sebenarnya selingkuh itu cuma dijadikan alasan awal ke polisi. Tapi setelah kita periksa mendalam, ya alasan sebenarnya itu," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa saat dihubungi, Jumat (7/2).

Sunardi ternyata membunuh istrinya lantaran ditagih sertifikat tanah yang dijaminkannya ke bank. Sunardi menjaminkan sertifikat tanah milik AM seharga Rp 50 juta.

"Iya betul, menjaminkan sertifikat ke bank tepatnya, Rp 50 juta. Ya, termasuk alasannya membunuh ya itu karena panik, diminta balik nama dan diminta sertifikatnya itu," ujarnya.


Lantas ke mana duit hasil gadai sertifikat itu? Baca di halaman selanjutnya




(mea/mea)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork