Perjalanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung 'Whoosh' sempat terganggu akibat ada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) masuk ke jalur Km 35 Karawang-Padalarang. Imbasnya, penumpukan juga sempat terjadi di Stasiun Whoosh Halim Perdanakusma, Jakarta.
Pantauan detikcom di Stasiun Whoosh Halim, Senin (27/1/2025), pukul 15.44 WIB, penumpang tampak cukup padat di area ruang tunggu stasiun. Mereka terlihat duduk menunggu sambil memperhatikan papan pengumuman keberangkatan kereta.
Sejumlah pengumuman berupa informasi keberangkatan kereta terus terdengar melalui pengeras suara. Pengumuman permintaan maaf akibat adanya keterlambatan kereta juga disampaikan kepada penumpang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penumpang yang kami hormati, Kereta Api Cepat dengan nomor G1245 (tujuan Tegalluar Sumamarecon) diperkirakan akan mengalami keterlambatan selama 20 menit. Dimohon untuk tetap berada di stasiun dan menunggu informasi lebih lanjut. Kami atas nama PT Kereta Cepat Indonesia China mengucapkan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut," kata petugas melalui pengeras suara.
Salah satu penumpang, Nami (34), merupakan salah satu penumpang terdampak terlambat (delay) akibat gangguan tersebut. Nami menyebut perjalanannya tertunda selama satu jam.
"Kita tujuan ke (stasiun) Tegalluar yang harusnya (berangkat) jam 16.35 WIB, ternyata pas nyampe udah di stasiun, nggak ada notifikasi apa-apa, ngelihat jadwal sendiri tulisannya kereta yang harus naikin itu jadinnya jam 17.35 WIB," kata Nami kepada detikcom di lokasi.
![]() |
Nami mengaku tak mendapat informasi apa pun dari pengelola kereta cepat. Dia mengetahui informasi keterlambatan melalui papan pengumuman keberangkatan di area ruang tunggu.
"Nggak ada (informasi detail saat pembelian tiket). Nggak ada (informasi dari petugas di lokasi). Jadi tiba-tiba nyari sendiri ke Instagramnya KCIC, terus baru ketahuan kalau ada sesuatu di rel," terang Nami.
Nami menuturkan memang tak mencari tahu lebih jauh mengenai keterlambatan keberangkatannya kepada petugas. Kendati begitu, dia berharap petugas dapat lebih proaktif menginformasikan kendala perjalanan kepada setiap penumpang.
"Sebenarnya mungkin tim KCIC-nya lebih proaktif untuk notif penumpang kali ya kalau tiba-tiba ada keterlambatan seperti ini. Kalau dispensasi bisa, tapi lebih ke notifikasi ke tiap penumpang," harap dia.
"Harusnya kan udah ada contact number-nya setiap beli tiket, harusnya udah ada notifikasi ke sana," imbuh Nami.
Nami menyebutkan sudah berulang kali menggunakan Whoosh. Namun memang baru kali ini mengalami keterlambatan keberangkatan seperti hari ini.
"Ini mungkin yang ke 10 kali ya, udah cukup sering pakai Whoosh, belum pernah ini kejadian (delay)," ucapnya.
![]() |
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.