KPK Usut PAW Maria Lestari, PDIP Tuding 'Lembaga Gosip'

KPK Usut PAW Maria Lestari, PDIP Tuding 'Lembaga Gosip'

Mei Amelia Rachmat - detikNews
Sabtu, 11 Jan 2025 14:14 WIB
Politisi PDIP Guntur Romli
Politikus PDIP Guntur Romli (dok pribadi)
Jakarta -

KPK mendalami indikasi suap proses pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR Fraksi PDIP, Maria Lestari (ML), yang diduga polanya mirip perkara suap PAW buron Harun Masiku (HM). Juru bicara (jubir) PDIP, Guntur Romli, menilai KPK membuat isu baru dalam perkara yang menyeret Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

"Alih-alih fokus pada kasus suap yang dituduhkan pada Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, KPK malah membuat isu baru yang tujuannya untuk menggiring opini publik," kata Guntur kepada wartawan, Sabtu (11/1/2024).

Dengan pernyataan KPK terkait Maria Lestari, Guntur menilai semakin terang upaya KPK melakukan politisasi dan kriminalisasi terhadap Hasto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tak layak KPK menyampaikan informasi yang masih berdasarkan 'indikasi', 'dugaan', 'asumsi', dan 'spekulasi'. Seharusnya KPK menyampaikan berdasarkan bukti dan fakta hukum, kecuali KPK ingin menjadi 'lembaga gosip', bukan pemberantasan korupsi," ujarnya.

Apa yang disampaikan KPK berdasarkan indikasi, menurut Guntur, berpotensi merupakan bentuk nyata pengalihan isu laporan masyarakat terhadap KPK terkait dugaan korupsi dan pencucian uang Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan keluarganya setelah pengumuman OCCRP.

ADVERTISEMENT

"Apalagi kasus PAW tidak hanya terjadi di PDI Perjuangan, tapi juga parpol-parpol lain, dengan hanya melacak kasus PAW di PDI Perjuangan jelas terungkap cara 'tebang pilih' KPK," imbuhnya.

Maria Lestari merupakan anggota DPR Fraksi PDIP yang prosesnya menjadi legislator adalah melalui pergantian antarwaktu. KPK saat ini sedang menelusuri keterkaitan Maria Lestari karena terindikasi memiliki pola yang sama dengan Harun Masiku, yaitu sama-sama diurus Hasto Kristiyanto.

Ketua KPK Setyo Budiyanto, saat mengumumkan Hasto sebagai tersangka KPK, pernah menyebut nama Maria Lestari pada 24 Desember 2024. Setyo awalnya menjelaskan Hasto telah melakukan berbagai upaya untuk menempatkan Harun Masiku di DPR RI, salah satu upayanya adalah membujuk Riezky Aprilia, yang mendapatkan suara tinggi di Dapil I Sumatera Selatan (Sumsel), agar mundur supaya posisinya diisi Harun, namun Riezky menolaknya.

"Oleh karenanya, upaya-upaya tersebut belum berhasil, maka Saudara HK (Hasto Kristiyanto) bekerja sama dengan Saudara Harun Masiku, kemudian Saiful Bahri dan Saudara DTI (Donny Tri Istiqomah) melakukan upaya penyuapan kepada Wahyu Setiawan dan Agustinus Tio, yang mana diketahui Wahyu merupakan kader dari partai yang menjadi komisioner di KPU," ujar Setyo saat itu.

Setyo mengatakan pada 31 Agustus 2019, Hasto menemui Wahyu dan mengusulkan PAW dua nama, yakni Maria Lestari dan Harun Masiku. Namun yang berhasil menjabat di kursi DPR hanya Maria Lestari.

"Bahkan tanggal 31 Agustus 2019, Saudara HK menemui Wahyu Setiawan untuk dan meminta memenuhi dua usulan yang diajukan oleh Saudara HK, yaitu yang pertama adalah Maria Lestari Dapil I Kalbar (Kalimantan Barat), Harun Masiku Dapil I Sumsel, ini yang berhasil hanya untuk Kalbar saja," jelas Setyo.

Adapun dalam proses PAW ini Hasto diduga mengeluarkan uang untuk menyuap Wahyu. Sebagian uang yang dipakai diduga untuk menyuap Wahyu adalah uang Hasto.

"Kemudian dari proses penyidikan ditemukan bukti petunjuk bahwa sebagian uang yang digunakan untuk menyuap berasal dari Saudara HK. Bahwa dalam proses perencanaan sampai dengan penyerahan uang tersebut, Saudara HK mengatur dan mengendalikan Saiful Bahri dan DTI (Donny Tri Istiqomah) dalam memberikan suap komisioner KPU Wahyu Setiawan," ungkapnya.

Simak juga video: KPK Bantah Tudingan PDIP soal Paksa Saksi di Kasus Hasto

[Gambas:Video 20detik]



Lebih lanjut, Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, mengatakan pendalaman dugaan suap PAW Maria Lestari berbarengan dengan pengusutan perkara suap PAW buron Harun Masiku.

"(Maria Lestari) itu ya Kalimantan Barat kalau nggak salah ya, kalau Pak HM di Sumatera Selatan. Ini juga yang sedang kita dalami ya, berbarengan itu kita dalami, kita minta keterangan," kata Asep Guntur dalam konferensi pers di gedung KPK Jakarta dikutip Sabtu (11/1).

Asep mengatakan proses PAW Maria Lestari dan Harun Masiku ada kemiripan. Dia mengatakan KPK melihat pola dalam proses PAW keduanya.

"Karena ini prosesnya itu hampir mirip juga, ada yang pemenangnya," kata Asep.

"Jadi itu yang sedang kita susuri juga. Jadi ini pola yang, kita sedang melihat pola yang sama dengan HM atau seperti apa," imbuhnya.

Simak juga video: KPK Bantah Tudingan PDIP soal Paksa Saksi di Kasus Hasto

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(rfs/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads