Kata PDIP dan Jokowi Usai Effendi Simbolon Singgung Posisi Megawati

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 10 Jan 2025 08:27 WIB
Halaman ke 1 dari 3
Megawati Soekarnoputri (Foto: Dok. PDIP)
Jakarta -

Mantan politikus PDIP Effendi Simbolon menyinggung posisi Ketum Megawati Soekarnoputri setelah Sekjen Hasto Kristiyanto terjerat dalam pusaran kasus Harun Masiku. PDIP menilai ucapan Effendi itu hasil pertemuan dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Namun Jokowi membantah.

Effendi merespons status tersangka Hasto setelah menghadiri acara di Kementerian Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Jakarta, Rabu (8/1/2025). Effendi mengaku prihatin terhadap masalah hukum yang menimpa PDIP saat ini.

"Turut prihatin, ini petaka yang sangat besar ya buat partai yang lama saya ikut di sana ya," kata Effendi

Effendi mengatakan perlu ada evaluasi menyeluruh yang dilakukan PDIP setelah Hasto Kristiyanto ditetapkan tersangka. Dia menilai selama ini belum ada kader PDIP dengan jabatan struktural yang strategis berstatus tersangka.

Effendi menyebut evaluasi harus dilakukan dari ketua umum partai. Ia menyinggung perlu ada pembaharuan total kepengurusan PDIP, termasuk posisi ketua umum.

"Harus diperbaharui ya semuanya, mungkin sampai ke ketua umumnya juga harus diperbaharui, bukan hanya level sekjen ya. Sudah waktunya-lah, sudah waktu pembaharuan yang total ya," terang Effendi.

"Karena ini kan fatal ini, harusnya semua kepemimpinan juga harus mengundurkan diri. Kan partai itu kan bukan milik perorangan partai, itu kan diatur oleh UU Parpol, jadi harus dipertanggungjawabkan kepada publiknya juga," lanjut Effendi.

Effendi mengatakan Megawati harus mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PDIP. Menurutnya, hal itu sebagai bentuk pertanggungjawaban atas masalah hukum yang menimpa sekjennya dan berakibat pada citra buruk partai.

"Dia harus mengundurkan diri, sebagai bentuk pertanggungjawaban atas, ini kan masalah serius masalah hukum, bukan masalah sebatas etika yang digembar-gemborkan. Ini hukum, ya harus seperti Perdana Menteri Kanada aja mengundurkan diri hanya menyatakan bahwa ingin masuk ke negara bagian 51 saja," terang Effendi.




(eva/dek)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork