Terkuak Alur Mobil Berpindah Tangan hingga Bos Rental Tewas Ditembak

Tim detikcom - detikNews
Senin, 06 Jan 2025 21:01 WIB
Halaman ke 1 dari 3
Foto: Konferensi pers di Koarmada, Jakarta, terkait oknum anggota TNI AL terlibat penembakan bos rental mobil di Rest Area Km 45 Tol Tangerang-Merak (Rizky AM/detikcom)
Jakarta -

Kasus penembakan bos rental mobil, IA (48), di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak semakin terang. Kasus itu dipicu penggelapan mobil rental oleh tersangka Ajat Supriatna (AS).

Ajat menyewa mobil Brio oranye bernopol B-2694-KZO korban lalu menjualnya atau menggelapkannya kepada pria berinisial IS. Ajat dan IS telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.

Alur Mobil Pindah Tangan

Kapolda Banten Irjen Suyudi Ario Seto mengungkap ada tersangka lain yang berkomplot dengan Ajat, yaitu pria inisial IH. Polisi masih memburu IH.

"Setelah dia (AS) menyewakan diserahkan kepada saudara IH yang saat ini masih (masuk) DPO (daftar pencarian orang)," kata Irjen Suyudi dalam konferensi pers di Koarmada, Jakarta, Senin (6/1/2025).

IH merupakan sindikat penggelapan mobil sewaan bersama Ajat. Pada klaster kasus penggelapan ini, ada empat orang tersangka yaitu Ajat, IS, IH, dan RM.

Polisi sudah menangkap Ajat dan IS, sementara IH dan RM masih buron. Dua tersangka yang berperan di urutan awal kasus penggelapan ini adalah Ajat dan IH.

Ajat dibekali IH dokumen KTP dan kartu keluarga (KK) palsu sebagai syarat menyewa mobil.

"Tentunya ini sebagai syarat dokumen penyewaan kendaraan, untuk bisa menyewa dia harus menggunakan KTP dan KK tapi menggunakan KTP dan KK Palsu," jelasnya.

Setelah menyewa mobil, Ajat menyerahkan mobil itu kepada IH. Mobil Brio oranye itu nantinya akan dibeli atau berada di tangan oknum anggota TNI AL, Sertu AA.

Polisi menjelaskan IH (DPO) menyerahkan mobil itu kepada RM. Mobil Brio itu lalu dijual RM kepada IS seharga Rp 23 juta.

Sebelum menjual mobil Brio korban ke IS, tersangka RM merusak alat GPS yang terpasang di mobil Brio milik korban. Dari 3 alat GPS yang dipasang, 2 alat GPS dirusak RM hingga menjualnya kepada IS.

Mobil itu kemudian berpindah tangan ke oknum anggota TNI AL, Sertu AA, dengan harga tebus senilai Rp 40 juta. Polisi telah memeriksa 13 orang terkait kasus ini.

"Kemudian dari saudara IH dia menyerahkan lagi ke Saudara RM. RM ini kemudian dijual kepada Saudara IS dengan harga Rp 23 juta. Kemudian dari Saudara RM baru diserahkan atau dijual kepada Saudara AA oknum TNI Angkatan Laut, melalui Saudara SY, harganya sudah naik dinaikin lagi menjadi Rp 40 juta," katanya.




(jbr/idn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork