Politikus PAN Endang Agustina buka suara terkait perubahan sikap PDIP mengenai kenaikan PPN 12%. Endang meminta PDIP konsisten dengan apa yang telah disetujuinya.
"Jadi memang kan ini PDIP ya yang menolak kenaikan PPN 12%, tahun 2025 kan akan dinaikkan 1% lagi, kalau menurut saya PDIP tidak suportif ya. Kan dulu PDIP salah satu fraksi yang menyetujui PPN kan. Nah, kenaikan PPN tarif 12% kan dulu merupakan revisi Undang-Undang tentang Ketentuan Umum Tata Cara Perpajakan, kemudian menjadi UU Harmonisasi Perpajakan Tahun 2021 disahkan, kan disetujui juga oleh Fraksi PDIP waktu itu di DPR," ujar Endang kepada wartawan, Senin (23/12/2024).
Anggota Komisi III DPR RI itu juga menyinggung sosok Dolfie Othniel Frederic Palit. Endang mengatakan ada peran Dolfie saat kenaikan PPN 12% disetujui.
"Kemudian, dalam Panja, dalam Panja itu kan wakil ketua yang mimpin sebagai Wakil Ketua-nya kan dari PDIP, Pak Dolfie Othniel kalau nggak salah, gimana tuh? Jadi kayaknya lempar batu sembunyi tangan ya. Dulu waktu beliau masih di dalam, kan dia menjadi hero untuk kenaikan itu, sekarang di luar menjadi hero lagi dengan menolak, padahal dia sendiri yang mengesahkan saat itu, keterlibatannya kan sama dengan yang lain," ucapnya.
Dia pun meminta PDIP berkomitmen dengan apa yang telah disetujuinya. Dia meminta tidak ada pihak yang membodohi masyarakat.
"Dan ya menurut saya sih, kita harusnya komitmen dengan apa yang kita putuskan, jangan juga membodohi masyarakat lah kalau kita sudah A, ya A, kalau dari dulu sudah O ya O gitu," ucapnya.
"Konsisten dong dengan apa yang sudah kita putuskan, lagian kan sebetulnya kenaikan ini kan nggak semuanya barang-barang kebutuhan pokok, itu kan bisnis-bisnis aja yang kena, dan barang mewah aja yang kena. Sebetulnya nggak menyasar masyarakat. Kalau punya bisnis usaha sewa-beli dan jasa yang besar, itu kena. Bahan pokok seperti telur, gula, beras, minyak sayur, nggak kena," imbuhnya.
Menurutnya, kenaikan PPN 12% ini sudah dipertimbangkan matang oleh pemerintah. Dia mengatakan orang yang dibebani kenaikan pajak hanya orang kalangan atas.
"Artinya, ini kan pemerintah sudah berdasarkan pertimbangan yang matang, yang penting masyarakat masih tetap bisa. Apalagi saya dengar Mentan saya dengar sudah setop impor jagung, garam, mudah-mudahan petani barang-barangnya lebih meningkat, lebih sejahtera lagi. Mudah-mudahan swasembada pangan 2029 akan terwujud, mudah-mudahan, insyaallah," katanya.
Simak juga Video 'Yenny Wahid soal PPN 12%: Jika Masih Ada, Gus Dur Akan Hentikan':
(zap/gbr)