Hubungan Joko Widodo (Jokowi) dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi berakhir. PDIP memecat Jokowi sebagai kadernya. Lalu, bagaimana cerita awal mula Jokowi bergabung dengan PDIP hingga akhirnya dipecat?
Berdasarkan catatan pemberitaan detikcom, PDIP merupakan partai yang menjadi tempat pria kelahiran Surakarta, 21 Juni 1961, itu untuk mengembangkan karier politiknya.
PDIP menjadi partai yang selalu mengusung Jokowi untuk maju dalam berbagai kontestasi politik. Mulai Pilwalkot, Pilgub, hingga Pilpres.
Awalnya, Jokowi memantapkan hati bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada sekitar 2004. Jokowi kemudian menduduki posisi sebagai salah satu pengurus DPC PDIP Solo.
Jokowi lantas mulai digadang-gadang sebagai salah satu calon untuk Pilwalkot Solo.
2005: Jadi Walkot Solo
Pada 2004 itu pula Jokowi mengenal FX Hadi Rudyatmo yang sudah lebih dulu masuk DPC PDIP Solo. Kedekatan Jokowi dan FX Hadi berlanjut saat keduanya dipercaya PDIP dan PKB maju sebagai calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo tahun 2005.
Usaha paslon ini berbuah hasil. Jokowi dan FX Hadi berhasil memenangi Pilkada Solo. Cerita kesuksesan Jokowi di Kota Solo berlanjut pada periode kedua.
2012: Jadi Gubernur Jakarta
Karier politik Jokowi terus berlanjut. PDIP kembali menaruh kepercayaan kepada Jokowi. Kali ini, Jokowi dipercaya PDIP untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012, atau saat Jokowi masih menyisakan sekitar 3 tahun lagi masa jabatan di Solo.
PDIP pun resmi mengusung Jokowi yang saat itu didampingi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari Gerindra. Jokowi berhasil menjadi Gubernur Jakarta mengalahkan pasangan Foke-Nara.
(rdp/imk)