Korban Kebakaran Kemayoran Tunggu Kepastian: Rusun atau Dibangunkan Rumah

Korban Kebakaran Kemayoran Tunggu Kepastian: Rusun atau Dibangunkan Rumah

Maulani Mulianingsih - detikNews
Jumat, 13 Des 2024 19:42 WIB
Pengungsian korban kebakaran di SDN Kebon Kosong 09. (Maulani Mulianingsih/detikcom)
Pengungsian korban kebakaran di SDN Kebon Kosong 09. (Maulani Mulianingsih/detikcom)
Jakarta -

Kebakaran melanda permukiman padat di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Akibat kebakaran tersebut, SDN Kebon Kosong 09 dijadikan tempat pengungsian korban kebakaran.

Belum ada kepastian mengenai kelanjutan tempat tinggal yang akan ditempati oleh pengungsi korban kebakaran Kemayoran. Ketua RW 05 Kebon Kosong, Kemayoran, mengatakan warga masih menunggu keputusan terkait nasib tempat tinggal warganya.

"Nanti ke depannya seperti apa, kita nunggu keputusan. Ini lagi ketemu beberapa aspek ya, pemerintah pusat dan pemerintah daerah bagaimana keputusannya. Kita belum tahu sih ujungnya seperti apa," ujar Yulianto, Ketua Rukun Warga (RW) 05 Kebon Kosong, Kemayoran, Jumat (13/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban kebakaran Kemayoran berharap tidak dipindahkan ke rusun. Mereka berharap pemerintah mau membangun kembali rumah yang telah hangus terbakar sehingga mereka tidak harus pindah lokasi bermukim.

"Ya pada dasarnya warga masyarakat di sini inginnya seperti itu (dibangun kembali). Dari awal mereka terkena bencana kebakaran terus hadir di sini (di pengungsian), keinginannya yang pertama adalah itu. Dia bisa kembali lagi ke rumahnya, dia beraktivitas seperti biasa, itu sih sebenarnya yang dia inginkan," ujar Yulianto.

ADVERTISEMENT
Pengungsian korban kebakaran di SDN Kebon Kosong 09. (Maulani Mulianingsih/detikcom)Pengungsian korban kebakaran di SDN Kebon Kosong 09. (Maulani Mulianingsih/detikcom)

Beberapa warga mengungkapkan berbagai alasan enggan dipindahkan ke rusun, mulai persoalan pekerjaan hingga kesehatan. Dul, salah satu korban kebakaran, mengatakan enggan direlokasi karena faktor pekerjaan. Dia khawatir pendapatannya di tempat baru tak seperti di tempatnya saat ini.

"Kita berarti kan dari nol lagi, yang bidang apa pun juga dari nol, antara dari segi dagang, apa. Ya kita namanya orang pendatang baru ya. Apa mungkin kita, misalnya istilah kata, kita menghasilkan 100 atau 150, 160 (ribu rupiah)? Kan nggak lucu juga," ucap Dul.

Warga lainnya, Juhroh (64), juga menolak jika harus direlokasi ke rusun. Alasan Juhroh adalah kondisi fisiknya tak mendukung mobilitas di bangunan bertingkat.

"Aku sih sudah nggak kuat deh kalau ke rusun nih, soalnya kakinya, Mbak. Aku mendingan gini aja deh gitu, bangun lagi biar kecil-kecil gitu. Iya, bangun lagi gitu, pinginnya sih," jelas Juhroh.

Seperti diberitakan, terjadi kebakaran besar di Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa, 10 Desember 2024, menghanguskan 197 bangunan. Sebanyak 594 keluarga dengan total 1.520 jiwa terdampak kebakaran. Saat ini, para korban ditempatkan di pengungsian sementara, termasuk di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebon 09 dan lapangan Jusuf Hamka.

(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads