Ledakan gas di sebuah tempat spa di kawasan Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menggemparkan warga. Ledakan ini membuat tembok kantor yang berada di belakangnya ikut jebol.
Beruntung, tidak ada korban tewas dalam insiden ini. Namun ledakan gas tersebut mengakibatkan tujuh orang terluka, yang terdiri atas empat orang pegawai di tempat spa dan tiga karyawan perkantoran.
"Korban meninggal dunia nggak ada. Ada korban luka tujuh orang," kata Kapolsek Kebayoran Baru AKBP Aritonang saat dihubungi, Selasa (10/12).
Ledakan keras yang terjadi mengakibatkan tembok kantor di gedung tersebut jebol. Tembok yang jebol itu membuat pandangan mata tembus ke tempat spa yang berada di belakang kantor.
"Iya (tembok jebol), mungkin karena saking kuatnya (ledakan)," kata Aritonang.
Insiden ledakan terjadi pada Selasa, 10 Desember 2024, pada sore hari. Kejadian ledakan ini membuat pegawai berlarian, sementara tamu berteriak.
Polsek Kebayoran Baru juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi pada Rabu, 11 Desember 2024. Tempat spa yang menjadi lokasi kejadian gas meledak masih dipasangi garis polisi.
Lokasi kejadian tampak porak-poranda. Serpihan puing-puing terlihat berserakan di mana-mana. Berikut ini rangkumannya.
Kesaksian Pegawai: Tamu Teriak
Polisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait insiden ledakan gas ini, di antaranya staf di tempat spa. Salah seorang staf sempat mendengar tamu berteriak di lantai dasar.
"Awalnya saksi mendengar tamu berteriak. Saksi kemudian mengecek ke ruang sauna di lantai dasar dan mencium bau gas bocor," kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewidalam keterangannya, Rabu (11/12).
Pegawai spa kemudian menyuruh para tamu untuk keluar. Tidak lama datang sekuriti gedung membawa alat pemadam api.
Saksi Dengar Ledakan
Saat saksi membantu para tamu keluar dari ruangan, saksi mendengar satu kali suara ledakan. Saksi juga melihat sekuriti hingga terapis yang berada di lantai dasar dalam kondisi terluka.
"Saat saksi membantu tamu keluar, terjadi ledakan 1 kali dari ruang mesin sauna, dan saksi melihat 4 korban luka, yaitu Ipung (kapten), Maulana (teknisi), Amir (sekuriti), dan Puspa (terapis)," jelas Nurma.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya.....
(mea/lir)