7 Warga Sukabumi Masih Hilang Akibat Banjir Bandang

7 Warga Sukabumi Masih Hilang Akibat Banjir Bandang

Jabbar Ramdhani - detikNews
Jumat, 06 Des 2024 20:53 WIB
Kepala BNPB Suharyanto mendampingi Wapres Gibran Rakabuming saat meninjau tenda pengungsian di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jumat (6/12) (dok BNPB)
Kepala BNPB Suharyanto mendampingi Wapres Gibran Rakabuming saat meninjau tenda pengungsian di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jumat (6/12) (dok BNPB)
Sukabumi -

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan saat ini masih ada 7 orang yang dinyatakan hilang akibat banjir bandang di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memberi arahan kepada tim SAR gabungan.

"Melihat dari laporan masih ada yang hilang, tolong tim SAR gabungan lebih mengoptimalkan operasi pencarian di lapangan, apabila diperlukan menggunakan alat berat, dipersilakan," ujar Suharyanto dalam keterangan dari BNPB, Jumat (6/12/2024).

Data sementara per Jumat (6/12) pukul 09.00 WIB, dilaporkan terdapat lima orang korban jiwa. Kelima korban bernama Aden Dafa, Ade Wahyu, Elma Ayunda, Sahroni, dan Dadang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari lima korban tewas, empat di antaranya berasal dari Kecamatan Simpenan dan satu berasal dari Kecamatan Ciemas. Selain itu, masih terdapat korban hilang sebanyak tujuh orang.

Suharyanto memerintahkan seluruh tim SAR gabungan untuk lebih mengoptimalkan operasi pencarian.

ADVERTISEMENT

Seperti diketahui, operasi pencarian memiliki golden time selama tujuh hari. Apabila dalam kurun waktu tersebut belum ditemukan juga, Suharyanto meminta pemerintah daerah setempat bersama tim SAR gabungan untuk segera menemui para ahli waris.

"Apabila masih belum ditemukan dalam kurun waktu tujuh hari, saya minta pemerintah daerah dan tim SAR gabungan untuk menemui para ahli waris, silahkan dimusyawarahkan, apabila para ahli waris masih menginginkan dicari, maka ya harus dicari terus, kita berusaha semaksimal mungkin," tambah Suharyanto.

Upaya pembangunan jembatan darurat bailey juga terus diupayakan untuk membuka jalur mobilitas warga terdampak. Suharyanto juga memerintahkan apabila tidak bisa diakses melalui kendaraan maka dicari alternatifnya.

"Dalam kondisi tanggap darurat, apabila akses jalan tidak bisa dilalui roda empat, maka gunakan roda dua, apabila roda dua tidak bisa, maka ditempuh jalan kaki, karena warga terdampak memerlukan bantuan logistik disana," ujar Suharyanto.

(jbr/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads