Data KPK: 16 Menteri, 27 Wamen serta 9 Utusan-Staf Khusus Belum Lapor LHKPN

Data KPK: 16 Menteri, 27 Wamen serta 9 Utusan-Staf Khusus Belum Lapor LHKPN

Kurniawan Fadilah - detikNews
Rabu, 04 Des 2024 16:17 WIB
Gedung baru KPK
Ilustrasi KPK (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

KPK mengungkap data terkini para pejabat yang sudah menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Sebagian menteri, wakil menteri (wamen), hingga utusan khusus Presiden belum melapor LHKPN.

Tim Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengatakan data itu berasal dari Direktorat LHKPN KPK per 3 Desember 2024. Sejauh ini, ada 36 menteri atau kepala lembaga yang membuat LHKPN.

"Dari 52 menteri atau kepala lembaga setingkat menteri, 36 di antaranya sudah melaporkan harta kekayaannya dan 16 lainnya belum. Kemudian, dari 57 wakil menteri atau wakil kepala lembaga setingkat menteri, 30 sudah lapor LHKPN, sedangkan 27 belum lapor," kata Budi kepada wartawan, Rabu (3/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, ada enam orang utusan khusus, penasihat khusus, serta staf khusus yang sudah menyerahkan LHKPN. Secara total, 58% anggota kabinet Merah Putih telah melaporkan LHKPN.

"Selanjutnya, dari 15 utusan khusus, penasihat khusus, staf khusus, tercatat 6 sudah melaporkan LHKPN-nya dan 9 lainnya belum lapor sehingga secara keseluruhan dari total 124 wajib lapor dari Kabinet Merah Putih, 72 sudah lapor LHKPN-nya, dan 52 belum lapor. Artinya, 58% Kabinet Merah Putih sudah melaporkan LHKPN-nya," kata Budi.

ADVERTISEMENT

Budi juga membenarkan bahwa utusan khusus yang belum menyerahkan LHKPN itu antara lain Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Farid Ahmad serta Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah.

Meski demikian, Budi menyebutkan tim Raffi Ahmad telah melakukan komunikasi secara intens dengan KPK. Menurut dia, tim Raffi Ahmad terus berkoordinasi agar pengisian LHKPN dilakukan dengan tepat.

"Benar, menurut catatan kami, yang bersangkutan belum menyampaikan LHKPN-nya," ucap Budi saat dimintai konfirmasi.

KPK mengimbau para pejabat untuk segera menyerahkan LHKPN dalam kurun 3 bulan sejak pelantikan. Dia mengatakan LHKPN merupakan langkah awal pencegahan korupsi.

"KPK terbuka untuk membantu apabila dalam pengisiannya mengalami kendala. Kepatuhan LHKPN merupakan instrumen penting sebagai langkah awal pencegahan korupsi, melalui transparansi harta kekayaan para penyelenggara negara," ujarnya.

Simak Video 'KPK soal Harun Masiku: 270 Juta Orang Indonesia Tak Tahu Keberadaannya':

[Gambas:Video 20detik]



(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads