Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mewanti-wanti soal skenario terburuk banjir besar pada 2020 di Jakarta terulang. BPBD DKI Jakarta mengungkap langkah antisipasi bencana hidrometeorologi.
Kasatlak Pengelolaan Data dan Informasi Pusdatin BPBD DKI Jakarta, Kristian Gottam Sihombing, mengatakan penanganan banjir tahun ini memiliki sejumlah perbedaan dibanding tahun sebelumnya. Dia mengatakan BPBD DKI bersama instansi terkait telah meningkatkan kapasitas pompa air dan memperluas jaringan drainase di wilayah rawan banjir.
"Selain itu, teknologi pemantauan cuaca berbasis data real-time digunakan untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi deteksi dini," kata Gottam dalam keterangannya, Rabu (4/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan jajaran Pemprov DKI Jakarta juga terus merevitalisasi sungai, mengeruk saluran air, dan menambah kapasitas pompa untuk memperkuat infrastruktur pengendalian banjir. Selain itu, BPBD mengedukasi masyarakat soal kesiapsiagaan bencana, simulasi evakuasi, dan pelatihan tanggap darurat.
BPBD DKI dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) juga melakukan susur sungai untuk memastikan kelancaran aliran air dan meminimalkan risiko penyumbatan. BPBD DKI juga membuka opsi untuk melakukan modifikasi cuaca.
"Modifikasi cuaca akan dipertimbangkan kembali jika prakiraan cuaca menunjukkan curah hujan ekstrem yang berpotensi membahayakan wilayah DKI Jakarta. Langkah ini merupakan bagian dari upaya proaktif untuk mengurangi intensitas hujan dan mencegah potensi banjir besar," katanya.
Terkait fenomena angin kencang yang terjadi di Jakarta beberapa hari terakhir, BPBD DKI menggelar Piket Siaga Bencana 1x24 jam di semua kantor wali kota dan kabupaten se-Jakarta. Selain itu, sebanyak disiagakan 267 Petugas Penanganan Bencana di setiap kelurahan untuk berkoordinasi dengan pejabat kelurahan, RT/RW, serta LMK untuk menangani laporan dan memastikan tindak lanjut penanganan bencana berjalan hingga selesai.
"Langkah mitigasi lainnya meliput, pemantauan dan penopingan (pemangkasan) pohon yang berpotensi tumbang, bekerja sama dengan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota serta dinas-dinas terkait," katanya.
BPBD juga mengingatkan masyarakat akan potensi bahaya dan pentingnya mengikuti slogan keselamatan: "Kenali bahayanya, kurangi risikonya, dan siap untuk selamat".
"Kami mengimbau warga untuk melaporkan kejadian atau potensi bencana melalui layanan Jakarta Siaga 112 yang beroperasi 24 jam," ucap dia.
Simak Video 'Waspada! BMKG Ungkap Kemungkinan Banjir Jakarta 2020 Terulang Lagi':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.