.webp)
KPK tengah mengusut dugaan korupsi pengadaan barang atau jasa sarana pengelolaan karet pada Kementerian Pertanian (Kementan) tahun anggaran 2021 sampai 2023. KPK mengatakan perkiraan kerugian negara dalam perkara tersebut sebesar Rp 75 miliar.
"Kerugian negara Rp 75 miliar," kata Jubir KPK Tessa Mahardhika kepada wartawan, Senin (2/12/2024).
Tessa mengatakan pengusutan kasus tersebut diawali dengan adanya aduan masyarakat atau dumas. KPK sendiri juga telah melakukan pencegahan bepergian ke luar negeri kepada delapan orang terkait kasus ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awal mula adanya dumas," sebutnya.
Diketahui, KPK tengah mengusut perkara dugaan korupsi terkait sarana pengelolaan karet di Kementan. KPK menyebut diduga ada penggelembungan dana pada pengadaan barang tersebut.
"Ya betul jadi kami saat ini juga sedang menangani perkara terkait pengadaan, saya namanya lupa ya, tapi asam yang digunakan untuk mengentalkan karet," kata Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu kepada wartawan, Jumat (29/11).
Asep menjelaskan barang tersebut diproduksi oleh sebuah pabrik yang ada di Jawa Barat (Jabar). Kementan membeli produk pengolahan karet itu untuk disalurkan kepada petani.
"Nah pihak Kementan lalu mengadakan lah atau membeli pengadaan produk itu untuk nantinya disalurkan kepada para petani karet," sebutnya.
KPK menyebut ada dugaan Kementan menggelembungkan harga barang. KPK belum merinci siapa saja pihak yang terlibat dan potensi kerugian negara dalam kasus itu.
"Jadi lebih mahal gitu, dinaikkan harganya. Di situ, jadi terjadi penggelembungan harga," tuturnya.
Simak juga Video 'KPK soal Paman Biri Mangkir: Kalau Punya Alibi, Bilang Dong!':
