BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem saat Periode Nataru 2024/2025

BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem saat Periode Nataru 2024/2025

Kanya Anindita Mutiarasari - detikNews
Senin, 25 Nov 2024 17:55 WIB
Jakarta -

Masyarakat diminta waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Hal ini dipicu oleh sejumlah faktor, salah satunya fenomena La Nina.

Dikutip dari situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), La Nina dapat menyebabkan potensi penambahan hujan hingga 20-40 persen. Fenomena ini diperkirakan akan berlangsung sejak akhir tahun 2024 hingga setidaknya April 2025.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan ada dinamika atmosfer lain yang diprediksikan aktif bersamaan pada periode Nataru, seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan Cold Surge yang bergerak dari daratan Asia (Siberia) menuju wilayah barat Indonesia. Ini juga berpotensi menambah intensitas dan volume curah hujan di berbagai wilayah Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk itu, kami mewanti-wanti masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat berdampak pada bencana hidrometeorologi di wilayah Indonesia seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, khususnya pada periode Nataru 2024/2025," kata Dwikorita, dikutip dari situs resmi BMKG, Sabtu (23/11/2024).

Imbauan ini juga ditujukan kepada perusahaan pelayaran, angkutan penyeberangan, dan nelayan mengingat fenomena Cold Surge juga dapat memicu gelombang tinggi di laut sehingga membahayakan keselamatan saat aktivitas pelayaran/penyeberangan serta penangkapan ikan.

ADVERTISEMENT

"Peringatan dini ini disampaikan untuk mencegah terjadinya kecelakaan laut. Masyarakat bisa mengakses informasi cuaca 24 jam penuh melalui aplikasi @infobmkg. Silahkan akses informasi dari platform tersebut sebagai acuan dalam beraktivitas selama pekan Nataru. Disana juga terdapat informasi gempabumi dan lain sebagainya," imbuhnya.

Potensi Puncak Musim Hujan 2024/2025

Saat ini, terdapat Bibit siklon tropis 96S di Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu dan Bibit Siklon Tropis 99B terpantau di Samudra Hindia sebelah barat Aceh. Kedua bibit siklon tropis tersebut memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap cuaca dan perairan di wilayah Indonesia bagian barat.

Ada beberapa fenomena yang juga sedang aktif, yaitu MJO serta Gelombang Rossby dan Kelvin, sehingga dalam beberapa pekan ke depan, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

"Hujan sedang hingga lebat diprediksi terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia. Untuk itu, kepada pemerintah daerah diharapkan meningkatkan kesiap-siagaan dengan mengecek kembali sarana dan prasarana kebencanaan yang dimiliki serta melakukan langkah antisipasi yang lebih komprehensif agar potensi bahaya bencana bisa diminimalkan," ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto.

Sementara itu, Deputi Klimatologi BMKG, Ardhasena menyebut puncak musim hujan tahun 2024/2025 diprediksi terjadi pada bulan November 2024 hingga Februari 2025 di wilayah-wilayah berikut.

- Wilayah dengan potensi hujan di November - Desember 2024:

  • Sebagian Sumatera,
  • Pesisir selatan Pulau Jawa, dan
  • Kalimantan

- Wilayah dengan potensi hujan di Januari - Februari 2025:

  • Lampung,
  • Jawa bagian utara,
  • Sebagian kecil Sulawesi,
  • Bali,
  • NTB,
  • NTT, dan
  • Sebagian besar Papua.
(kny/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads