Aliran Duit dari Ronald Tannur ke Zarof
Qohar kemudian menjelaskan soal dugaan peranan Zarof dalam perkara dugaan suap pengurusan perkara Ronald Tannur. Zarof diduga menjadi makelar perkara Ronald Tannur ini dan diduga menerima fee Rp 1 miliar untuk mengurus perkara.
"LR (Lisa Rahmat) meminta ZR (Zarof Ricar) agar ZR mengupayakan hakim agung pada MA tetap menyatakan RT tidak bersalah dalam kasasinya," kata Qohar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Qohar mengatakan pengacara Ronald Tannur menyiapkan Rp 5 miliar agar Ronald divonis tak bersalah. Uang itu ditujukan ke Hakim Agung yang mengadili Ronald Tannur di tingkat kasasi.
"LR sampaikan ke ZR akan siapkan dana Rp 5 M untuk hakim agung dan untuk ZR akan diberikan fee sebesar Rp 1 M atas jasanya," jelas Qohar.
Pada Oktober 2024, menurut Qohar, Lisa Rahmat mengatakan akan mengirimkan uang Rp 5 miliar yang telah dijanjikan tersebut. Dia menyebut uang yang diberikan ke Zarof itu akan diserahkan ke tiga hakim agung.
"Kemudian di dalam bulan Oktober tahun 2024, LR menyampaikan pesan kepada ZR akan mengantarkan uang sebesar Rp 5 miliar. Uang tersebut sesuai catatan LR akan diperuntukkan atau diberikan kepada ZR adalah untuk hakim agung atas nama S, atas nama A, dan atas nama S," katanya.
"Namun karena jumlahnya sangat banyak, ZR tidak mau menerima uang rupiah tersebut. Lalu ZR menyarankan agar ditukar mata uang asing di money changer di Blok M, Jaksel," sambung Qohar.
Kejagung pun menegaskan akan menelusuri dari mana sumber dana untuk suap itu. Qohar menyebut penyidik akan mengusut tuntas aliran uang ke Zarof.
"Sumber dana yang sudah nyata ini dari tangannya LR. Ini sedang kami dalami apakah dari siapa dan dari mana nanti akan kita proses lebih lanjut," ujar Qohar, Jumat (25/10).
Selain Rp 5 miliar yang ditujukan ke hakim agung dan Rp 1 miliar sebagai fee, Zarof juga diduga menerima duit dari pengurusan perkara di MA sejak tahun 2012. Namun, Kejagung belum mengungkap perkara apa saja yang diurus Zarof.
"Kapan ini diperoleh? Berdasarkan keterangan yang bersangkutan, ini dikumpulkan mulai tahun 2012-2022. Karena 2022 sampai sekarang yang bersangkutan sudah purnatugas," ucapnya.
"Dari mana uang ini berasal? Menurut keterangan bahwa ini diperoleh dari pengurusan perkara, sebagian besar pengurusan perkara," sambungnya.
(haf/haf)