.webp)
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Bogor Marsye Hendra mengatakan jembatan penyeberangan orang (JPO) Stasiun Bogor belum bisa diperbaiki karena masalah pengalihan aset. Dia menyebut butuh biaya sekitar Rp 2 miliar untuk perbaikan menyeluruh.
"Betul, kondisi JPO Paledang cukup memprihatinkan. Dishub belum bisa mengajukan perbaikan/pemeliharaan, karena status asetnya masih di (Dinas) PUPR," kata Marsye, Jumat (25/10/2024).
Dia mengatakan telah menyurati Dinas PUPR Kota Bogor untuk mengalihkan aset JPO tersebut ke pihaknya. "Agar kami bisa mengajukan perbaikan/pemeliharaan," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marsye menyebutkan, selain dari APBD Kota Bogor, skema lain perbaikan JPO akan dikerjasamakan dengan pihak ketiga. Dia menyebut diperlukan dana perbaikan mencapai Rp 2 miliar karena hendak mengubah elevasi tangga JPO.
"Kalo perbaikan menyeluruh dibutuhkan (biaya) sekitar Rp 2 miliar karena ada elevasi tangga yang harus dirubah. Tapi kalo cuma mengganti atap dan rel besinya sekitar Rp 500 juta. Iya, beberapa segmen tangga terlalu curam (akan diperbaiki)," kata Marsye.
"Skema lain sedang diupayakan juga dengan dikerjasamakan ke pihak ketiga, tapi sampai dengan saat ini masih berprogres," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, kondisi JPO Paledang-Stasiun Bogor mengalami kerusakan. Atap bolong dan pagar kawat membuat JPO tidak nyaman dan membahayakan.
Pantauan detikcom di lokasi, Kamis (24/10), atap JPO yang menjadi akses pengguna KRL ini bolong di sejumlah titik. Sedikitnya ada 11 titik atap yang bolong di sepanjang JPO menuju Stasiun Bogor.
 Penampakan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Stasiun Bogor yang mengalami kerusakan di bagian atap dan pagar. Padahal, JPO tersebut menjadi akses menuju stasiun. (Sholihin/detikcom) |
Kerusakan juga terjadi pada pagar kawat di sisi kan dan kiri JPO. Beberapa pagar kawat yang berfungsi sebagai pengaman bagi pejalan agar tidak terjatuh ke samping JPO juga hilang di beberapa titik.
Kondisi JPO Stasiun Bogor yang berada di Jalan Kapten Muslihat makin terlihat kumuh karena banyak spanduk dan pedagang di dalam JPO. Kondisi JPO juga membahayakan karena pagar kawat hilang dan besi berkarat di beberapa titik.
(sol/aud)
