Alasan Ortu Bersedia Damai soal Siswa Bogor Dipalak Tiap Hari dan Di-bully

Muchamad Sholihin - detikNews
Selasa, 15 Okt 2024 12:38 WIB
Ilustrasi kampanye menolak perundungan. (Getty Images/graphixel)
Bogor -

Kasus perundungan (bullying) dan pemalakan yang dialami pelajar di SMP Kota Bogor, Jawa Barat (Jabar), berakhir damai. Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi mengungkap alasan orang tua (ortu) korban menerima kasus didamaikan dan tidak melanjutkan kasus ke jalur hukum.

"Orang tua terduga pelaku memohon maaf atas perbuatan anaknya serta berjanji untuk lebih intens mengawasi anaknya. Kemudian, terduga pelaku berikrar tidak akan mengulangi perbuatan tersebut sehingga orang tua korban memaafkan dan tidak akan melanjutkan ke jalur hukum," kata AKP Aji, Selasa (15/10/2024).

Kesepakatan damai didapat setelah dilakukan mediasi yang digelar pada Senin (14/10) siang. Mediasi dihadiri orang tua korban dan pelaku, serta pihak sekolah.

"Dengan adanya kasus tersebut pihak sekolah melakukan mediasi dan kami dari Polresta Bogor Kota melalui unit PPA Sat Reskrim beserta Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan Kasi Pem Kelurahan Empang serta perwakilan dari UPTD PPA, KPAID turut mendampingi mediasi tersebut," kata Aji.

"Kami mengimbau kepada orang tua untuk selalu mengawasi setiap perilaku anaknya. Kepada pihak sekolah, agar selain mengawasi para siswa, ajarkan nilai-nilai moral, sehingga menjadi teladan yang baik. Semoga kejadian ini tidak terulang kembali," imbuhnya.

Ortu Pelaku Minta Maaf

Diberitakan sebelumnya, orang tua korban dan pelaku bully dan pemalakan pelajar SMP Kota Bogor bersepakat damai setelah dimediasi pihak sekolah. Orang tua korban memaafkan pelaku dan pelaku dikenai sanksi berupa skorsing oleh pihak sekolah.

"Orang tua korban telah memaafkan perbuatan pelaku terhadap korban dan kakaknya. Orang tua korban menyadari yang terjadi terhadap korban merupakan kenakalan remaja. Orang tua korban tidak akan memperpanjang masalah ini hingga ke jalur hukum," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso dalam keterangan tertulis, Senin (14/10).

Bismo mengatakan pihak orang tua pelaku bullying juga mengucapkan terima kasih atas kebesaran hati keluarga korban. Dia menyebutkan ortu pelaku bersedia mengembalikan semua uang yang telah diminta pelaku kepada korban.

"Orang tua pelaku meminta maaf dan berterima kasih atas kebesaran hati orang tua korban. Orang tua pelaku berjanji akan lebih menjaga pelaku agar tidak ada lagi anak yang mengalami kejadian seperti yang dialami korban," kata Bismo.




(sol/jbr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork