Seorang siswa madrasah aliyah (MA) di Tebet, Jakarta Selatan, AAP (16), mengalami koma usai berkelahi satu lawan satu dengan kakak kelasnya. Korban menjalani operasi di bagian kepala akibat luka yang dideritanya.
"Karena kita mengunjungi korban di Rumah Sakit Budi Asih tanggal 10 Oktober 2024, belum sadarkan diri. Dalam arti karena mungkin pasca-operasi," kata kuasa hukum korban, Saut Hamonangan Turnip, kepada wartawan di Polres Jaksel, Jumat (11/10/2024).
"Mungkin rekan-rekan sudah mendapat informasi kalau korban dioperasi, dioperasi bagian kepala dan hingga saat ini belum sadarkan diri," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saut menambahkan korban sempat mengalami muntah-muntah sesaat seusai perkelahian tersebut.
"Betul, muntah 2 kali dan diiyakan," imbuhnya.
Awalnya, korban sempat diberi air minum sebelum akhirnya muntah. Korban sempat dibawa ke sekolah sebelum akhirnya dilarikan diri menuju rumah sakit.
"Karena dikasih air minum mungkin sadar tidak sadar. Tapi karena dikasih air minum akhirnya muntah," kata Saut.
"Sempat dibawa ke sekolah, ke klinik. Terus ke rumah sakit di sekitaran sana, karena tidak memungkinkan akhirnya ke RSUD," lanjutnya
Saat ini korban sedang mendapatkan perawatan di RS Budi Asih. Korban AAP mengalami cedera kepala dan telah menjalani operasi.
Soal Restorative Justice
Saat ditanya soal peluang restorative justice, Saut mengaku awalnya keluarga membuka peluang itu. Namun, sejauh ini pihak pelaku disebutnya tidak memiliki iktikad baik.
"Kalau sampai hari ini karena tidak ada iktikad baik dari keluarga pelaku. Akhirnya keluarga marah dalam arti wajar dong anaknya dianiaya. Marah. Mereka tidak mau akhirnya," katanya.
"Padahal niat awal itu ada. Tapi karena seperti ini kondisinya mereka akan memikirkan ulang. Tapi kami selaku kuasa hukum tetap akan mengupayakan itu," tambahnya.
Soal Motif
Lebih lanjut saat ditanya soal motif asmara terkait perkelahian tersebut, Saut mengatakan informasi tersebut masih didalami.
"Untuk sementara memang informasi, betul itu ada informasi (motif soal asmara). Tapi buktinya kan tidak ada, masih pendalamanlah. Nanti mungkin pihak kepolisian yang akan mendalami," pungkasnya.
Simak juga Video 'Pernyataan Polisi soal Pengeroyokan Siswa SMA N 1 Makassar':
(mea/mea)