Pertemuan antara Wakil Ketua KPK Alex Marwata dan mantan Kepala Bea-Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, tengah diusut polisi. Pertemuan keduanya itu berlangsung di KPK, yakni Eko menemui Alex melalui pintu belakang KPK.
Dimintai konfirmasi soal pertemuan tersebut, Alex Marwata tidak membantah. Akan tetapi Alex mengaku tidak mengetahui persis Eko masuk ke gedung KPK lewat pintu mana.
"Saya tidak tahu yang bersangkutan parkir di mana dan pakai lift yang mana," kata Alex dihubungi wartawan, Rabu (9/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisa jadi karena yang bersangkutan mau bertemu pimpinan kemudian diarahkan ke sana (pintu belakang)," tambahnya.
Alexander mengatakan Eko datang menemuinya sebagai pelapor. Eko datang untuk melaporkan perkara dugaan korupsi di instansi tempatnya bekerja.
"Yang bersangkutan itu saat mau bertemu saya bertindak sebagai pelapor perkara dugaan korupsi yang terjadi di instansi dia bekerja. Bukan terlapor yang minta perlindungan atas masalah yang bersangkutan yang sedang viral," jelasnya.
Ia mengaku pertemuan itu atas sepengetahuan pimpinan KPK yang lain dan didampingi stafnya. Alex mempertanyakan apa masalahnya bertemu dengan Eko.
"Dan pertemuan itu atas sepengetahuan pimpinan lainnya dan saya didampingi 2 orang staf. Jadi masalahnya ada di mana?" pungkasnya.
Alex mengaku dirinya tidak kenal dengan Eko Darmanto. Diakuinya pula, pertemuannya dengan Eko Darmanto hanya satu kali.
Kronologi Pertemuan
Berdasarkan informasi yang dihimpun detikcom, kasus tersebut bermula dari kasus flexing atau pamer harta kekayaan yang viral pada Februari-Maret 2023. Saat itu Ditjen Bea Cukai telah mengumumkan bahwa Eko Darmanto dicopot dari jabatannya karena melakukan flexing terhitung mulai 2 Maret 2023.
Sejalan dengan pengusutan Ditjen Bea Cukai, KPK juga menyelidiki dugaan gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) lantaran profil LHKPN Eko Darmanto tidak sesuai dengan aksi pamer hartanya itu.
KPK pun melakukan klarifikasi terhadap Eko Darmanto pada 7 Maret 2023. Diketahui, LHKPN Eko Darmanto per Februari 2022 mencapai Rp 15,7 miliar.
Alexander Marwata sudah pernah mengakui bertemu dengan Eko selalu pihak beperkara pada 9 Maret 2023. Alexander Marwata beralasan pertemuan tersebut didampingi staf dan atas sepengetahuan atasan.
Mulanya pertemuan di antara mereka diinisiasi oleh Eko Darmanto sebelum menjalani klarifikasi LHKPN oleh KPK. Dalam pertemuan itu, Eko Darmanto disebut mencari perlindungan karena takut kasus flexing menjeratnya layaknya kasus Rafael Alun.
Saat pertemuan dilakukan, Eko Darmanto disebut masuk ke gedung KPK melalui pintu belakang dan lift pimpinan. Eko Darmanto saat itu juga dikawal langsung oleh staf Alexander Marwata.
Pertemuan di antara keduanya berlangsung sesaat setelah pemeriksaan LHKPN oleh KPK. Setelah bertemu mereka pun intens menjalani komunikasi hingga menjelang penetapan Eko Darmanto sebagai tersangka KPK pada 18 April 2024.
Eko ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan pencucian uang sekitar Rp 37,7 Miliar dari para pengusaha impor ataupun pengusaha pengurusan jasa kepabeanan (PPJK) hingga pengusaha barang kena cukai. Eko Darmanto diketahui telah menerima gratifikasi sejak 2009 hingga 2023 melalui transfer rekening bank keluarga inti dan berbagai perusahaan yang terafiliasi.
Simak juga Video 'Alex Marwata Benarkan 17 Pegawai KPK Terlibat Judi Online':
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.....