Museum Nasional Dibuka Lagi 15 Oktober 2024, Ada Pameran Repatriasi

Museum Nasional Dibuka Lagi 15 Oktober 2024, Ada Pameran Repatriasi

Widhia Arum Wibawana - detikNews
Selasa, 08 Okt 2024 10:50 WIB
Potret repatriasi arca dan benda purbakala dari Belanda ke Museum Nasional
Potret repatriasi arca dan benda purbakala dari Belanda ke Museum Nasional (Foto: Dokumentasi Indonesian Heritage Agency-Kemendikbudristek)
Jakarta -

Pameran koleksi repatriasi benda-benda cagar budaya bersejarah Indonesia dari Belanda akan diselenggarakan di Museum Nasional Indonesia. Pameran ini dalam rangka menyambut kepulangan 288 objek budaya bersejarah ke Tanah Air.

Seperti dilansir akun Museum Nasional Indonesia (MNI), prosesi serah terima koleksi repatriasi 288 benda purbakala cagar budaya bersejarah milik Indonesia dari Belanda itu telah dilakukan pada tanggal 30 September 2024. Serah terima ini berlangsung di Museum Nasional Indonesia.

Dari pihak Indonesia diwakili oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia, Hilmar Farid. Sementara dari pihak Belanda diwakili oleh Deputy Head of Mission Embassy of the Kingdom of the Netherlands in Indonesia, Adriaan Palm.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengembalian benda-benda cagar budaya dan bersejarah ini meliputi arca Ganesha, arca Brahma, dua arca Candi Singosari, yakni arca Bhairawa dan Nandi serta 284 benda dari koleksi Perang Puputan Badung dan Puputan Tabanan.

Pameran Repatriasi di Museum Nasional Indonesia

Sehubungan dengan kembalinya koleksi repatriasi tersebut, Museum Nasional Indonesia akan menyelenggarakan Pameran Repatriasi. Pameran ini juga akan menjadi salah satu sajian utama pada saat Museum Nasional dibuka kembali.

ADVERTISEMENT

Pameran Repatriasi sekaligus dibuka kembalinya Museum Nasional Indonesia ini akan dimulai pada tanggal 15 Oktober 2024. Pameran ini akan berlangsung selama lebih dari dua bulan, dan akan berakhir sampai tanggal 31 Desember 2024.

"Sebagai ajakan kepada publik, Pamerah Repatriasi akan menjadi salah satu sajian utama pada saat MNI Buka Kembali pada 15 Oktober 2024 dan berlangsung hingga 31 Desember 2024," demikian keterangan tertulis yang dilansir akun Museum Nasional Indonesia (Instagram @musuemnasionalindonesia).

Sementara itu, Penanggung Jawab Unit Museum Nasional Indonesia Ni Luh Putu Chandra Dewi mengatakan bahwa pameran ini bermaksud memberikan kesempatan bagi publik untuk mempelajari sejarah dan budaya bangsa Indonesia. Selain itu, dia menyebut beberapa koleksi repatriasi yang dipamerkan nantinya yaitu Arca Bhairawa dan Nandi Candi Singosari.

"Kepulangan benda-benda cagar budaya ini dan penyajiannya pada Pameran Repatriasi dan tata pamer MNI nantinya akan memberikan kesempatan bagi publik untuk mempelajari sejarah dan nilai-nilai penting dari warisan budaya sebagai bagian dari penguatan karakter bangsa untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. Beberapa koleksi Repatriasi 2024 yang akan turut dipamerkan pada Pameran Repatriasi pertama antara lain adalah Arca Bhairawa dan Nandi Candi Singosari dari abad ke-13 Masehi," tuturnya.

Repatriasi Cagar Budaya dan Bersejarah Indonesia

Untuk diketahui, repatriasi koleksi artefak ini merupakan bagian dari kerja sama kebudayaan Indonesia dan Belanda yang diinisiasi melalui Nota Kesepahaman (MoU) sejak tahun 2017. Tak hanya memulangkan artefak-artefak penting, hal ini juga bertujuan untuk memperdalam pemahaman mengenai sejarah peradaban Nusantara.

Sejalan dengan semangat Indonesian Heritage Agency (IHA) untuk mereimajinasi warisan budaya, kepulangan koleksi hasil repatriasi akan menjadi bagian dari salah satu program utama MNI Buka Kembali, Pameran Repatriasi. Pameran ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk melihat langsung artefak-artefak bersejarah yang telah kembali ke tanah air tetapi juga menjadi ajang pembelajaran dan apresiasi terhadap perjuangan dan kerja keras Indonesia dalam memulihkan warisan budaya.

(wia/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads