Untar Buka Suara Terkait Mahasiswi yang Tewas Lompat dari Gedung Kampus

Wildan Noviansah - detikNews
Senin, 07 Okt 2024 16:26 WIB
Ilustrasi (Foto: detikcom/Thinkstock)
Jakarta -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Seorang mahasiswi tewas setelah melompat dari lantai 6 kampus Universitas Tarumanegara (Untar), Jakarta Barat. Pihak kampus buka suara terkait kejadian tersebut.

"Kita semua bersedih dan prihatin dengan musibah ini dan semoga orang tua serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan, serta penghiburan dari Tuhan," kata Kepala Kantor Humas Untar, Paula T Anggarina, saat dihubungi, Senin (7/10/2024).

Paula menyampaikan, kejadian tewasnya mahasiswi berinisial E ini tengah diselidiki oleh pihak kepolisian. Pihak Untar akan bekerja sama dengan polisi untuk melakukan penyelidikan kejadian ini.

"Saat ini pihak kepolisian masih melakukan berbagai upaya dan pendalaman yang diperlukan untuk menindaklanjuti peristiwa ini. Pihak kampus Untar akan terus bekerja sama dengan pihak berwenang yang saat ini tengah melakukan penyelidikan dan akan menyampaikan update perkembangannya setelah diperoleh hasil," jelasnya.

Paula mengatakan korban merupakan mahasiswi semester satu. Dia juga membantah isu berkembang terkait adanya dugaan bullying atau perundungan di balik aksi nekat korban terjun hingga berujung tewas.

"Bahwa sejauh ini dari penyelidikan yang dilakukan di internal bahwa informasi terkait bullying itu tidak benar. Almarhum adalah mahasiswa baru atau baru semester I. Sebagai informasi bahwa kegiatan yang dilakukan saat pengenalan kampus diisi dengan seminar tentang bela negara, MBKM, dan pengenalan organisasi kemahasiswaan. Dapat dilihat bahwa materi-materi tersebut jauh dari tindakan bullying," jelasnya.

Lebih lanjut, Paula meminta semua pihak menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian terkait peristiwa ini. Ia juga meminta masyarakat tidak menyebarkan informasi yang simpang siur.

"Kiranya untuk menghindari adanya informasi yang simpang siur, mohon bantuan bapak, ibu, dan saudara semua untuk bijak dalam menyebarkan informasi demi kebaikan bersama," tuturnya.

Dugaan Bunuh Diri

Jenazah korban ditemukan pada Jumat, 4 Oktober 2024, sekitar pukul 18.30 WIB. Menurut keterangan saksi sekuriti kampus, DS, awalnya sedang melakukan kontrol di lingkungan kampus.

"Saksi melihat perempuan berdiri di pinggir dak lantai 6," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Sabtu (5/10).

Sekuriti tersebut sempat memperingatkan korban untuk turun. Namun mahasiswi tersebut menggelengkan kepala tanda tidak setuju.

Namun, sebelum mereka dapat berbuat banyak, tidak lama kemudian terdengar suara jatuh. Mereka kemudian berlari mengarah sumber suara.

Saksi kemudian menemukan korban terjatuh di selasar kampus. Korban ditemukan dalam posisi telungkup dengan kondisi luka berat.

"Setelah diperiksa, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia," imbuhnya.

Kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Dugaan sementara polisi korban tewas karena bunuh diri.

"Korban meninggal diduga bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 6," pungkasnya.




(wnv/mei)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork