Yohanes Ande Kalla alias Joni si pemanjat tiang bendera menjalani pendidikan pembentukan bintara TNI Angkatan Darat (AD) di Resimen Induk Kodam (Rindam) IX/Udayana, Tabanan, Bali. Joni menjalani pendidikan bersama 218 calon bintara lain.
Dilansir detikBali, Pangdam IX/Udayana Mayjen Muhammad Zamroni mengungkap alasan perekrutan Joni sebagai calon bintara TNI AD. Menurutnya, Joni mempunyai potensi, mental, semangat rela berkorban, dan penghargaan kepada merah putih.
"Makanya kami rekrut dia," kata Zamroni saat ditemui detikBali di Rindam IX/Udayana, Jumat (27/9/2024) pagi.
Pemuda asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang sempat viral memanjat tiang bendera pada HUT RI ke-73 itu sempat gagal dalam rekrutmen prajurit TNI AD karena beberapa hal, termasuk menyangkut tinggi badan. Namun, karena semangat, kegigihan, dan memiliki mental perjuangan, Joni akhirnya berhasil lulus.
"Jadi kami ada jalur keterampilan. Rekrutan awal dia gagal, rekrutan kedua kami bantukan," ucapnya.
Joni dan 218 prajurit bintara TNI AD akan mengikuti pendidikan selama lima bulan di Rindam IX/Udayana sebelum dilatih di masing-masing tempat sesuai kemampuan maupun keterampilan sebagai prajurit. "Pendidikan sampai Januari, 15 minggu," ujar Zamroni.
Simak selengkapnya di sini.