4 Fenomena Astronomi Oktober 2024, Ada Gerhana Matahari hingga Hujan Meteor!

4 Fenomena Astronomi Oktober 2024, Ada Gerhana Matahari hingga Hujan Meteor!

Kanya Anindita Mutiarasari - detikNews
Rabu, 25 Sep 2024 10:13 WIB
Hujan meteor adalah meteor yang jatuh dan melewati permukaan bumi dalam jumlah banyak dan terlihat seperti hujan turun. Lalu, apa saja jenis-jenis hujan meteor?
Ilustrasi hujan meteor (Foto: AFP/YE AUNG THU)

3. Bulan Purnama/Hunter Moon (17 Oktober 2024)

Dikutip dari situs Almanac, Bulan Purnama 'Hunter' atau Hunter Moon terjadi di 17 Oktober 2024. Saat Bulan bergerak di atas cakrawala menjelang Matahari terbenam, Bulan mungkin tampak lebih besar dan lebih jingga.

Bulan Purnama Hunter pada bulan Oktober mengorbit lebih dekat ke Bumi daripada bulan purnama lainnya tahun ini, menjadikannya salah satu dari empat Supermoon tahun 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, pada malam 17 September 2024, di California, bulan purnama terlihat jelas di antara deretan pohon palem ikonis di San Diego. REUTERS/Mike BlakeContoh bulan purnama (Foto: REUTERS/Mike Blake)

Bulan Purnama Hunter secara umum disebut sebagai Bulan Purnama Pemburu (Hunter Moon). Dipercaya, bulan purnama ini merupakan sinyal bagi para pemburu untuk bersiap menghadapi musim dingin yang akan datang dengan pergi berburu. Hal ini karena hewan-hewan mulai menggemukkan tubuh sebagai persiapan untuk musim dingin.

Selain itu, karena ladang-ladang baru saja dibersihkan selama Bulan Purnama Panen (Harvest Moon), para pemburu dapat dengan mudah melihat rusa dan hewan-hewan lain yang keluar untuk mencari sisa-sisa makanan. Selain itu, rubah dan serigala juga akan keluar untuk memangsa hewan-hewan ini.

ADVERTISEMENT

Penggunaan istilah "Bulan Pemburu" yang paling awal, sebagaimana dikutip dalam Oxford English Dictionary, adalah pada tahun 1710. Beberapa sumber menyatakan bahwa nama lain untuk Bulan Pemburu adalah Bulan Sanguin atau Bulan Darah, yang dikaitkan dengan darah akibat berburu atau perubahan warna dedaunan musim gugur.

4. Hujan Meteor Orion (21-22 Oktober 2024)

Hujan Meteor Orionid aktif antara 26 September hingga 22 November 2024 dan akan mencapai puncaknya pada 20-21 Oktober 2024 antara tengah malam dan fajar. Kondisi pengamatan untuk Orionid tidak bagus tahun ini karena Bulan akan diterangi 79% pada saat puncaknya.

Hujan Meteor Orionid dihasilkan ketika Bumi melewati puing-puing atau es dan debu yang tertinggal dari Komet 1P/Halley, yang lebih dikenal sebagai Komet Halley.

Ilustrasi Hujan MeteorIlustrasi Hujan Meteor (Foto: Space.com)

Menurut NASA Science, Orionid melesat di langit dengan kecepatan 41 mil (66 kilometer) per detik, hanya 3 mil (5 km) per detik lebih lambat dari Leonid yang cepat.

Orionid dapat dilihat oleh pengamat langit di Belahan Bumi Utara dan Selatan, jika cuaca memungkinkan. Waktu terbaik untuk melihat Hujan Meteor Orionid adalah antara tengah malam dan fajar ketika titik radian hujan meteor tersebut, konstelasi Orion, berada tinggi di langit.

Orion terletak di ekuator langit dan dapat dilihat di seluruh dunia. Jika Anda berada di Belahan Bumi Utara, Orion terletak di langit barat daya dan jika Anda berada di Belahan Bumi Selatan, Orion dapat dilihat di langit barat laut.


(kny/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads