LSI Denny JA Beri 7 Rapor 10 Tahun Jokowi: Ada Merah, Biru dan Netral

LSI Denny JA Beri 7 Rapor 10 Tahun Jokowi: Ada Merah, Biru dan Netral

Yulida Medistiara - detikNews
Selasa, 24 Sep 2024 17:11 WIB
Peneliti senior LSI Denny JA, Ardian Sopa
Peneliti senior LSI Denny JA, Ardian Sopa (Foto: dok. tangkapan layar YouTube LSI Denny JA)
Jakarta -

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyampaikan hasil kajian terkait 10 tahun pemerintahan Jokowi selama 2014-2024. Hasilnya, LSI Denny JA menyebutkan 10 tahun pemerintahan Jokowi mendapat 7 rapor, yaitu 3 rapor biru, 1 rapor merah, dan 3 rapor netral.

"Jadi rapor Jokowi sejauh ini kita lihat bahwa dia mendapatkan 3 rapor biru, 1 merah, dan 3 netral. Dari data rapor ini, sebenarnya bisa kita nilai bahwa pemerintahan Jokowi itu adalah pemerintahan yang berhasil, mengapa? Karena ada 3 rapor biru, kemudian hanya 1 rapor merah dan kemudian ada 3 rapor netral," kata peneliti senior LSI Denny JA, Ardian Sopa.

Hal itu disampaikan Ardian dalam hasil kajian LSI Denny JA berjudul '10 Tahun Jokowi 2014-2024: Sukses atau Gagal'. Konferensi pers ini ditayangkan di YouTube LSI Denny JA Official.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun metode yang dilakukan LSI Denny JA adalah berbasis data dan indeks dari lembaga internasional selama 2014-2024. Jika data dari lembaga internasional belum terbit pada 2014, maka digunakan data tahun 2013. Selain itu, jika data belum terbit pada 2024, maka menggunakan data 2023.

Penilaian yang dipilih berdasarkan hasil indeks yang dibuat oleh berbagai lembaga indeks dunia di bidang ekonomi, politik, hukum, dan sosial. LSI Denny JA memilih 6 indeks dan data terkait produk domestik bruto (PDB) dan PDB per kapita. Kemudian, dari hasil indeks tersebut LSI Denny JA melihat posisi Indonesia sebelum dan setelah Jokowi menjabat tahun (2014-2024), apakah mengalami kenaikan, penurunan, ataupun stagnasi (netral).

ADVERTISEMENT

Perbandingan dilakukan hanya untuk tahun pertama menjabat dan dibandingkan pada tahun terakhir menjabat pada 2024. Angka yang digunakan untuk perbandingan, agar sederhana, maka dibulatkan ke atas.

LSI Denny JA memaparkan hasil temuannya berdasarkan analisis dari data dan berbagai indeks internasional, diantaranya, indeks produk domestik bruto dari World Bank, Indeks Kebebasan Ekonomi dari The Heritage Foundation, Indeks Kemajuan Sosial dari Social Progress Imperative, Indeks Persepsi Korupsi dari Transparency International, Indeks Kebebasan Pers dari Reporters Without Borders, Indeks Kebahagiaan dari UN Sustainable Development Solutions Network dan Gallup Poll, Indeks Demokrasi dari Economist Intelligence Unit.

"Dari 7 indikator yang kita lihat yang mewakili berbagai bidang yang ada, ekonomi, hukum, sosial, dan politik ini terlihat bahwa 10 tahun pemerintahan Jokowi berhasil karena terdapat 3 rapor biru, 1 rapor merah, dan 3 rapor netral," kata Ardian Sopa.

3 Rapor Biru

1. Indeks PDB dan PDB per Kapita

Produk domestik bruto (PDB) adalah mengukur total nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satu tahun. Biasanya PDB digunakan untuk menilai ukuran ekonomi suatu negara apakah maju atau mengalami kemunduran. LSI Denny JA menggunakan data dari World Bank.

Berdasarkan kajian LSI Denny JA, terdapat kenaikan pada PDB sekitar USD 509 miliar pada periode 2014-2023.

Nilai PDB
- Tahun 2014 PDB Indonesia sebesar USD 891 miliar,
- Saat ini atau 2023 PDB Indonesia mencapai USD 1,4 triliun.

Nilai PDB per kapita
- Pada tahun 2014 sebesar USD 3.477
- Tahun 2023 atau saat ini PDB per kapita USD 4.941

Peringkat PDB Total
- Pada tahun 2014 Indonesia di peringkat 18
- Pada tahun 2023 Indonesia di peringkat 16

Peringkat PDB per Kapita
- Pada tahun 2014 Indonesia di peringkat 144
- Pada tahun 2023 Indonesia di peringkat 114

"Dilihat dari data ini ada performa menaik," kata Ardian.

Baca halaman selanjutnya.

2. Indeks Kebebasan Ekonomi

Indeks Kebebasan Ekonomi adalah indeks yang menilai kebebasan ekonomi suatu negara berdasarkan Rule of Law,
Government Size (spending, tax), Regulatory Efficiency, Open Market. Indeks Kebebasan Ekonomi ini diukur oleh lembaga The Heritage Foundation.

Indeks ini dihitung dalam skala 0-100, dengan 100 sebagai skor maksimal kebebasan ekonomi. Skor makin tinggi makin bagus, ranking makin kecil makin bagus.

Skor Indeks Kebebasan Ekonomi Indonesia

- Pada tahun 2014 di angka 58,5
- Pada tahun 2023 skornya naik menjadi 63,5.

Peringkat Indeks Kebebasan Ekonomi Indonesia
- Pada tahun 2014 di angka 100
- Pada tahun 2023 skornya naik menjadi 53

"Dari Indeks Kebebasan Ekonomi ini kita bisa melihat bahwa performance kinerja Presiden Jokowi ini juga menaik karena secara skor dan ranking menaik dari urutan ke 100 menjadi urutan ke 53," kata Ardian.

3. Indeks Kemajuan Sosial

Indeks Kemajuan Sosial adalah indeks yang mengukur kesejahteraan sosial di luar indikator ekonomi, termasuk akses ke kebutuhan dasar, kesejahteraan, dan peluang untuk kemajuan sosial (kesempatan kerja, pendidikan, dll).

Indeks ini dihitung dengan skala 0-100, yang mencakup tiga dimensi utama kebutuhan dasar manusia, dasar-dasar kesejahteraan, dan peluang. Lembaga pengukur Indeks Kemajuan Sosial adalah Social Progress Imperative.

Skor Indeks Kemajuan Sosial

- Pada tahun 2014 skornya di angka 61,65
- Pada tahun 2023 skornya naik di angka 67,22

Peringkat Indeks Kemajuan Sosial
- Pada tahun 2014 peringkat 92
- Pada tahun 2023 peringkatnya naik di angka 80

"Dari rangking 92 sekarang di rangking 80, jadi skor naik, sehingga performa naik sehingga ini menjadi tambahan rapor biru untuk pemerintahan Jokowi," katanya.

Baca halaman selanjutnya.

3 Rapor Netral

LSI Denny JA mengatakan yang dimaksud rapor netral dalam temuannya berdasarkan 2 indikator yang tidak semuanya naik atau tidak semuanya turun dalam indeks.

1. Indeks Persepsi Korupsi

Indeks Persepsi Korupsi adalah indeks yang mengukur persepsi masyarakat dan pakar tentang tingkat korupsi di sektor publik. LSI menggunakan data Indeks Persepsi Korupsi dari lembaga pengukur Transparency International.

Skor Indeks Persepsi Korupsi
- Pada tahun 2014 skornya di angka 34
- Pada tahun 2023 skornya tetap di angka 24

Peringkat Indeks Persepsi Korupsi
- Pada tahun 2014 Indonesia di peringkat 107
- Pada tahun 2023 menurun di peringkat 115

"Jadi secara skor dalam artian kita tetap, tapi secara ranking kita menurun, berarti ada negara-negara yang memang naik, sehingga kita turun. Tetapi secara skor tetap sehingga kita masukkan Indeks Persepsi Korupsi ini dalam rapor netral," kata Ardian.

2. Indeks Kebebasan Pers

Indeks Kebebasan Pers adalah indeks yang mengukur kebebasan pers, akses informasi, dan perlindungan bagi jurnalis. LSI Denny JA menggunakan data dari lembaga pengukur Reporters Without Borders.

Skor Indeks Kebebasan Pers
- Pada tahun 2014 skornya di angka 61,85
- Pada tahun 2024 skornya turun di angka 51,15

Peringkat Indeks Kebebasan Pers
- Pada tahun 2014 Indonesia di peringkat 132
- Pada tahun 2024 rangking naik di peringkat 111

"Jadi dari angka skor kita turun tetapi dari ranking kita turun, sehingga kita masukkan terhadap performa netral karena tidak semuanya naik dan tidak semuanya turun," ujarnya.

3. Indeks Kebahagiaan

Indeks Kebahagiaan adalah indeks yang mengukur kesejahteraan dan kebahagiaan penduduk berdasarkan berbagai indikator sosial dan ekonomi, seperti harapan hidup, dukungan sosial, kebebasan, dan tingkat pendapatan.

Indeks ini dihitung dalam skor yang memperhitungkan kesejahteraan subjektif penduduk. Skor dari 0 (sangat tidak bahagia) dan maksimal 8 (sangat bahagia). Lembaga pengukur Indeks Kebahagiaan berasal dari United Nations Sustainable Development Solutions Network (SDSN) dan Gallup Poll.

Skor Indeks Kebahagiaan
- Pada tahun 2013 skor di angka 5,348
- Pada tahun 2024 skor naik di angka 5,568

Peringkat Indeks Kebahagiaan
- Pada tahun 2013 di peringkat 76
- Pada tahun 2024 turun di peringkat 80

"Indeks kebahagiaan kita masukkan ke dalam kategori netral karena memang tidak naik semuanya (skor dan peringkat) dan tidak turun semuanya," katanya.

Simak Video: Survei LSI Denny JA: Angka Kepuasan terhadap Kinerja Jokowi 80,8%

[Gambas:Video 20detik]



Baca halaman selanjutnya.

1 Rapor Merah

Indeks Demokrasi

Indeks Demokrasi adalah indeks yang mengukur kualitas demokrasi dalam lima dimensi, yaitu proses pemilu, kebebasan sipil, pemerintahan, partisipasi politik, dan budaya politik. LSI Denny JA menggunakan data Indeks Demokrasi dari lembaga pengukur Economist Intelligence Unit.

Skor indeks demokrasi dalam skala 0-10, dengan 10 sebagai demokrasi penuh.

Skor Indeks Demokrasi
- Pada tahun 2014 skor di angka 6,95
- Pada tahun 2023 skor turun di angka 6,53

Peringkat Indeks Demokrasi
- Pada tahun 2014 di peringkat 49
- Pada tahun 2023 turun di peringkat 56

"Dilihat dari skor dan ranking ini mengalami penurunan sehingga performa kita catat menurun dan ini menjadi rapor merah Jokowi dalam Indeks Demokrasi," kata Ardian.

Dari 7 indikator tersebut, rapor biru Jokowi dalam kategori penambahan PDB dan PDB per kapita, Indeks Kebebasan Ekonomi, dan Indeks Kemajuan Sosial (Social Progress Index). Sedangkan rapor netral Jokowi dalam kategori Indeks Persepsi Korupsi, Indeks Kebebasan Pers, dan Indeks Kebahagiaan. Sementara rapor merah Jokowi dalam kategori Indeks Demokrasi.

"Dari kacamata 6 indeks dunia ditambah data Produk Domestik Bruto, dengan nilai 3 rapor biru (menaik), 1 rapor merah (menurun), dan 3 rapor netral (tidak naik, tidak turun) secara menyeluruh dari sisi ekonomi, politik, hukum, sosial, selama 10 tahun pemerintahan Jokowi dinilai berhasil," katanya.

Simak Video: Survei LSI Denny JA: Angka Kepuasan terhadap Kinerja Jokowi 80,8%

[Gambas:Video 20detik]



(yld/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads