Modus Bejat Pemuda Lebak Bikin Video Fetisisme Pura-pura untuk Tugas

Modus Bejat Pemuda Lebak Bikin Video Fetisisme Pura-pura untuk Tugas

Fathul Rizkoh - detikNews
Senin, 23 Sep 2024 22:21 WIB
Wily Yadri, pelaku fetisisme perempuan terikat di Lebak.
Wily Yadri, pelaku fetisisme perempuan terikat di Lebak. (Foto: Fathul Rizkoh/detikcom)

Orang Tua Korban Minta Pelaku Dihukum Berat

Orang tua korban berharap Wily Yadri dihukum seberat-beratnya. Ia mengaku anaknya kini trauma.

"Dihukum seberat-beratnya, Wily sudah membuat anak saya menjalani hari-hari yang berat, anak saya trauma," kata ibu dari korban perempuan berusia 15 tahun yang enggan disebut identitasnya, Senin (23/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibu paruh baya ini mengaku kecewa terhadap Wily karena mengelabui anaknya untuk membuat video fetisisme seksual. Terlebih saat pembuatan video itu anaknya masih berusia 13 tahun yang duduk di bangku SMP.

"Anak saya masih SMP waktu diminta Wily membuat video itu," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Akibat video fetisisme tersebar, ibu korban mengakui ada perubahan sikap dari anak perempuannya. Cukup lama bagi ibu ini untuk membujuk anaknya bercerita.

"Waktu videonya tersebar dan jadi perbincangan di kampung, anak saya belum cerita sama sekali. Baru-baru ini anak saya berani cerita pernah diikat sama WY. Saya marah, kesal banget sama Wily," jelasnya.

Ibu tersebut mengaku mengenal Wily sebagai seorang pelatih futsal anaknya. Pelaku Wily dikenal memiliki pribadi yang baik. Bahkan, beberapa kali Wily mau mengantar anaknya setelah latihan futsal.

Tegur sapa antara ibu korban dan Wily masih terjadi di awal bulan September. Ibu korban bertemu dengan Wily ketika menonton bola di salah satu kampung di Warunggunung.

"Kalau saya sudah tahu anak saya diginiin (dibuat video fetish), waktu nonton bola Minggu lalu mungkin Wily sudah saya jambak. Iya sempat ketemu sebelum dia menyerahkan diri," pungkasnya.


(eva/azh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads