4. Kronologi Ledakan
Insiden tersebut terjadi pada Jumat (20/9) sekitar pukul 23.00 WIB. Awalnya, seorang karyawan yang berjaga mendengar ledakan dari lantai 2.
"Saksi, awalnya, karyawan staf yang berada di lantai 2 mendengar suara ledakan yang berasal dari ruang tunggu tamu," jelas Ade Ary.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Staf kemudian mengecek ke ruang tunggu di lantai 2. Para saksi saat itu melihat asap dari kabinet.
"Para karyawan staf melihat ada kumpulan asap dari kabinet dan berinisiatif mencoba memadamkan api sambil memanggil petugas pemadam kebakaran," ucapnya.
Petugas Damkar pun datang dan mengecek ke lokasi. Dari hasil pemeriksaan di lokasi, ternyata ledakan bersumber dari botol pengharum ruangan otomatis.
"Api diduga berasal dari ledakan pengharum ruangan otomatis yang tidak terpakai yang disimpan di dalam excel besi (kabinet) di ruang tunggu lantai 2," ucapnya.
5. Api Padam Sekitar 15 Menit
Randy mengatakan kondisi ruangan dalam posisi terkunci dan tidak ada orang di dalamnya. Berdasarkan kamera pengawas (CCTV), api terlihat muncul di lemari di ruangan pada pukul 17.28 WIB.
Kemudian pada pukul 17.30 WIB terdengar letupan seperti suara koper jatuh. Atas kesigapan petugas yang berjaga di kantor DPP PBB, akhirnya api berhasil dipadamkan.
"Dalam proses pemadaman api kurang lebih 10-15 menit," ujarnya.
Untuk memastikan peristiwa itu, maka pihak pengurus DPP PBB berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berwenang, seperti pemadam kebakaran Pasar Minggu, instansi PLN hingga aparat kepolisian yaitu Polsek Pancoran, Polres Jakarta Selatan, dan Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polri.
DPP Partai Bulan Bintang juga berkoordinasi dengan Tim Gegana untuk melakukan investigasi lebih lanjut. Belum disimpulkan apa penyebab letupan tersebut.
"Dalam melakukan rangkaian pemeriksaan secara intensif tersebut, tim berkesimpulan tidak ditemukan unsur bahan peledak ataupun teror," ujarnya.
(mea/mea)