Kebakaran menghanguskan 11 rumah petak di Jalan Cipinang Baru RT 005 RW 018 Kelurahan Cipinang, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. Insiden kebakaran itu menewaskan tiga orang kakak-adik yang masih berusia balita.
Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat, 20 September 2024 sekitar pukul 10.00 WIB. Tiga korban meninggal dunia adalah Kanaya (4), Raka (3), dan Asifa (1,5). Ketiga korban ditemukan tewas di dalam kamar yang terkunci.
Api baru dapat dipadamkan sekitar pukul 11.25 WIB. Sebanyak 10 unit damkar dan 50 personel dilibatkan dalam pemadaman api kebakaran tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut fakta-fakta kebakaran yang menewaskan tiga balita, dirangkum detikcom, Sabtu (21/9/2024).
1. Tiga Balita Tewas Adik-Kakak
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan ada tiga korban tewas dalam kebakaran tersebut. Ketiga korban masih berusia balita.
"Korban K (4) meninggal dunia, R (3,5) meninggal dunia, A (1,5) meninggal dunia," ujar Satriadi dalam keterangannya, Jumat (20/9).
Sementara itu, Kapolsek Pulogadung Kompol Suroto mengatakan ketiga korban adalah adik-kakak.
"Iya, korban adik-kakak," kata Suroto.
![]() |
2. Tewas dalam Kamar Terkunci
Kompol Suroto mengatakan ketiga korban ditemukan dalam kamar yang terkunci. Suroto mengatakan saat itu ketiganya ditinggal pergi ibunya yang sedang menjemput anaknya yang lain di sekolah.
"Keterangan Saksi 1 pada saat meninggalkan anak-anaknya di dalam kamar dalam keadaan dikunci agar anak-anaknya tidak keluar dari dalam kamar, karena takut anak-anaknya terjatuh dari lantai 2 dikarenakan rumah dalam keadaan kosong," ujar Suroto.
3. Awal Mula Kebakaran
Kebakaran awalnya diketahui oleh kakek korban bernama Jumadi (45). Saat itu dia melihat api muncul dari lantai 2.
"Saksi 3 (Jumadi) langsung berlari ke dalam, namun api sudah membesar," kata Kompol Suroto.
Kompol Suroto menjelaskan ketiga korban saat itu ditinggal oleh ibunya yang sedang menjemput anaknya yang lain di sekolah. Saat itu ia meninggalkan rumah dalam keadaan kipas angin menyala.
"Keterangan Saksi 1 (ibu korban) pada saat meninggalkan anak-anaknya di dalam kamar dalam keadaan dikunci agar anak-anaknya tidak keluar dari dalam kamar, karena takut anak-anaknya terjatuh dari lantai 2. Dikarenakan rumah dalam keadaan kosong, keterangan Saksi 1 bahwa hanya kipas angin yang menyala dan belum dapat dipastikan penyebab kebakaran," jelasnya.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....
Simak Video: Penampakan Kebakaran Rumah di Cipinang yang Tewaskan 3 Balita
4. Kakek Tak Sempat Selamatkan Korban
Jumadi yang melihat api kemudian berlari ke dalam rumah kontrakan korban untuk menyelamatkan cucu-cucunya. Namun, api membesar sehingga korban tak terselamatkan.
"Awal mula kejadiannya sebagai berikut berawal dari Saksi 3 (Jumadi) melihat api muncul dari dari lantai 2, kemudian Saksi 3 langsung berlari ke dalam, namun api sudah mulai membesar. Saksi 3 ingin menyelamatkan cucunya yang berada di dalam kamar, namun tidak sempat," ujar Kompol Suroto.
Jumadi kemudian menghubungi Dwi (29) selaku ibu korban. Saat itu Dwi sedang menjemput anaknya yang lain pulang dari sekolah.
"Kemudian Saksi 3 memberi tahu Saksi 1 (ibu) yang pada saat kejadian menunggu anaknya pulang sekolah di SDN 03 Cipinang," katanya.
![]() |
5. Diduga Akibat Korsleting Listrik
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengungkapkan dugaan awal penyebab kebakaran karena korsleting listrik.
"Dugaan penyebab diduga korsleting listrik dari rumah Bapak Jumadi," kata Satriadi.
Secara terpisah, Kapolsek Pulogadung Kompol Suroto mengatakan kebakaran tersebut menghanguskan 11 rumah. Sementara itu, 24 kepala keluarga (KK) terdampak kebakaran.
"Akibat dari peristiwa tersebut 11 rumah terbakar, 24 KK terdampak. Dan atas kejadian tersebut ada 3 korban jiwa/manusia. Untuk kerugian belum dapat ditafsirkan," ucap Suroto.