6 Ragam Pertanyaan ke Calon Anggota Dewas KPK saat Tes Wawancara

6 Ragam Pertanyaan ke Calon Anggota Dewas KPK saat Tes Wawancara

Adrial akbar - detikNews
Kamis, 19 Sep 2024 22:31 WIB
Tes wawancara calon Dewas KPK
Suasana tes Cadewas KPK (Adrial Akbar/detikcom)

3. Akankan Dewas Meminta Data PPATK

Ivan pun kembali bertanya apakah jika Benny jika menjadi Dewas, akan melakukan langkah serupa, yaitu meminta data ke PPATK. Benny pun menjawab bahwa permintaan data ke PPATK adalah bagian dari kewenangan dewas juga.

"Ya tentunya kami akan menyampaikan bahwa ini semua dalam konteks kewenangan dewas, yaitu melakukan pengawasan tugas dan wewenang KPK," ucap Benny.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di mana terjadi penyimpangan, maka Dewas ketika mengumpulkan bukti-bukti, salah satunya adalah melalui PPATK," tambahnya.

4. Soal conflict of interest

Benny Mamoto menjalani tes wawancara calon dewas (cadewas KPK). Benny dicecar soal potensi konflik kepentingan jika terpilih menjadi dewas nantinya.

ADVERTISEMENT

"Seberapa dalam bapak mengerti tentang conflict of interest? Karena sebagai dewas, seperti yang selama ini, pasti bapak update dengan existing yang ada, perseteruan, seberapa dalam bapak tahu itu?" kata salah satu panelis eksternal, Ningrum Natasya Sirait, dalam tes tersebut di Kemensetneg, Jakarta, Kamis (19/9/2024).

Benny pun menjawab bahwa jika menjadi Dewas, haruslah netral. Selain itu, tidak boleh dewas nantinya memiliki kepentingan kelompok atau pribadi.

"Yang pertama masalah conflict of interest. Dalam konteks ini, selaku dewas, tentunya harus netral, kemudian tidak boleh ada kepentingan yang menumpang di balik itu, kepentingan pribadi maupun kepentingan kelompok atau institusi lain," sebutnya.

Kemudian, Benny ditanyakan apakah dia akan objektif karena berlatar belakang Polri jika menjadi dewas nantinya. Dia pun bercerita pernah menangkap atasannya sendiri yang berpangkat lebih tinggi.

"Sedikit kami sampaikan ketika masih aktif (Polri), saya pernah menangkap menahan atasan saya sendiri, bintang tiga. Saya proses, kami proses secara profesional," kata dia.

"Risikonya ada. Karier saya sementara stuck, tapi abis itu Tuhan kasih jalan," tambahnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads