Achmad Mengaku Menyesal Bunuh Istri: Pikiran Saya Tak Terkontrol

Achmad Mengaku Menyesal Bunuh Istri: Pikiran Saya Tak Terkontrol

Taufiq Syarifudin - detikNews
Jumat, 06 Sep 2024 15:34 WIB
Achmad Syarifudin (30) ditetapkan sebagai tersangka usai menusuk istrinya sendiri hingga tewas. Korban, Febriana Fatmawati (26) tewas dengan 6 luka tusukan di badannya.
Achmad Syarifudin ditetapkan sebagai tersangka setelah membunuh istrinya sendiri di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Achmad Syarifudin (30) ditetapkan sebagai tersangka setelah menusuk istrinya, Febriana Fatmawati (26), berkali-kali hingga tewas. Achmad mengaku menyesal telah membunuh istrinya.

Achmad dihadirkan dalam konferensi pers di Maporles Metro Jakarta Selatan. Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel AKBP Gogo Galesung, yang memimpin konferensi pers, sempat menanyai Achmad soal mengapa ia tega membunuh istrinya.

"Motivasi saya sebenarnya tidak ada, hanya sekilas dari pikiran saya karena sudah tidak bisa terkontrol," kata Achmad menjawab, Jumat (6/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Achmad menuding istrinya telah berselingkuh. Namun kini ia hanya bisa menyesali perbuatannya.

"Perasaan saya, saya benar-benar tidak bisa bicara. Sangat menyesal, Pak," katanya.

ADVERTISEMENT


Detik-detik Pembunuhan

Pembunuhan itu terjadi pada Rabu (4/9) dini hari. Achmad menusuk istrinya yang baru dua hari pulang dari Kerinci, Jambi.

"Sampai di kontrakan, pelaku AS langsung menutup pintu dan sempat terjadi percekcokan antara pelaku AS dengan korban FF. Kemudian pelaku AS ke luar kontrakan dan menuju rumah mertua pelaku AS yang posisinya bersebelahan dengan kontrakan pelaku AS," kata Gogo.

"Lalu mengambil sebilah pisau dan kembali masuk ke dalam Kontrakan dengan membawa pisau tersebut menuju ke dalam kamar dan menghampiri korban FF," imbuhnya.

Tanpa tedeng aling-aling, Achmad langsung menusuk korban yang sedang tiduran. Febria berteriak sambil melawan Achmad dan memberontak.

"Dan saat korban sedang tiduran di atas kasur pelaku langsung menusuk dada korban. Korban memberontak dengan memukuli pelaku sambil berteriak minta tolong," katanya.

Achmad yang sudah gelap mata tak lagi mendengar teriakan Febri. Dia menusuk korban berkali-kali dalam keadaan kamar gelap gulita.

"Dan pelaku melihat korban sudah tidak berdaya dan pada saat itu lampu kamar dalam keadaan mati," katanya.

Paman korban yang mendengar teriakan itu langsung menghampiri rumah kontrakan. Saat pintu kontrakan dibuka, dia mendapati Achmad tengah memegang pisau.

"Paman dari korban mendengar teriakan dan menggedor-gedor pintu kontrakannya. Lalu anak korban yang berusia 4 tahun membukakan pintu," jelasnya.

(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads