Viral Order Fiktif Kue untuk Dandim Depok, 2 Penjual Rugi Tertipu

Viral Order Fiktif Kue untuk Dandim Depok, 2 Penjual Rugi Tertipu

Devi Puspitasari - detikNews
Selasa, 03 Sep 2024 22:13 WIB
Kasus order fiktif merugikan 2 toko kue di Depok. Pelaku memesan kue di kedua toko untuk dikirimkan ke Dandim Depok yang lama dan yang sedang menjabat. (Devi/detikcom)
Kasus order fiktif merugikan 2 toko kue di Depok. Pelaku memesan kue di kedua toko untuk dikirimkan ke Dandim Depok yang lama dan yang sedang menjabat. (Devi/detikcom)
Depok -

Pemilik toko Rafita's Cake, Noor Rafita, menjadi korban order fiktif pesanan kue senilai Rp 4 juta untuk mantan Dandim 0805/Depok. Rafita mengatakan pemesan ialah orang yang mengaku-ngaku anggota TNI.

Rafita mengatakan awalnya pada Jumat (30/8) sore dirinya mendapat pesanan kue dari pelaku yang mengaku-ngaku sebagai Serda Vega Wibowo bagian logistik Kodim 050/Depok. Pelaku mengaku memesan kue untuk atasannya di Kodim 05/08 Depok.

"Hari Jumat sore, dia pesen kue ulang tahun ke Rafita's cake. Terus dia bilang itu untuk atasannya dia, di Kodim 0508 Depok. Kemudian awalnya dia chat ke admin, sama admin dikasih nomor saya. Karena nominalnya besar, jadi admin ngasih info ke saya gitu kan," kata Rafita saat dihubungi detikcom, Selasa (3/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelaku tak mau membayar DP dengan alasan hanya bisa membayar di tempat. Korban pun tak berpikir akan menjadi korban penipuan hingga akhirnya membuat pesanan kue dengan nilai Rp 4 juta.

"Terus saya bilang 'ini harus ada DP, Mas'. 'Nggak bisa nggak pake DP' gitu, 'masa ibu nggak percaya sih sama institusi saya. Gampang nanti bayar di tempat'. Dia bilang itu," katanya.

ADVERTISEMENT

Pelaku Juga Pesan Jamu Ginseng

Pihak toko pun memproses pesanan kue dengan 2 ukuran yaitu 40x40 cm dan kue tingkat. Selain itu, pelaku juga menelepon korban dan meminta untuk dipesankan jamu ginseng dengan dalih sebagai pelengkap hadiah dan kue.

Pelaku meminta pihak toko kue untuk menghubungi penjual ginseng dan menalangi lebih dulu pesanan jamu ginseng.

"Terus saya chat (ke penjual ginseng) saya tanya kan. Ginseng yang dimaksud itu satu paketnya itu harganya Rp 3.800.000. Dia minta 5 dus atau seluruhannya Rp 18.000.000. Saya bilang 'Nggak ada, uang sebanyak itu, Mas. Kue saya aja belum dibayar Rp 4.000.000. Maksudnya saya mesti nalangin lagi?' saya bilang gitu. 'Ibu nggak usah khawatir lah' dia bilang. 'Pokoknya kita ketemu di Kodim 0508 Depok' tuturnya.

Karena korban menolak untuk menalangi atau mentransfer biaya ginseng sebesar Rp 2.000.000 tersebut, pelaku pun memaksa korban agar menalangi DP. Pelaku juga berdalih hanya bisa membayar pesanan kue dan hadiah jamu ginseng dalam satu faktur.

Korban pun mulai menyadari bahwa pelaku dan penjual ginseng merupakan komplotan. Korban pun akhirnya berkonsultasi dengan suami, lalu mengantarkan pesanan kue ke Kodim 0508 Depok.

"Di perjalanan, dia terus-menerus telepon suami saya. Menanyakan kuenya, 'Aman nggak kuenya?'. 'Aman' kata suami saya. 'Ginsengnya mana ginsengnya? Aman juga nggak?'. 'Aman lah pokoknya'. 'Pokoknya kalau nggak ada ginsengnya, kami nggak mau terima kuenya, ya' dia bilang gitu. 'Kok gitu sih, Mas? Ini kan udah dipesen' kata suami saya, gitu," jelasnya.

2 Toko Kue Merugi

Saat korban sampai di lokasi, ternyata ada juga korban lainnya yang mengantar pesanan kue. Jika Rafita mengantarkan kue untuk mantan Dandim 05/08 Depok Kolonel Inf Elvino Yudha, korban lainnya mengirim kue untuk Dandim 05/08 Depok Kolonel Inf Iman.

"Terus pas kita sampai Kodim 0508, ternyata udah ada orang yang nganter pesanan kue juga. Mereka pesan ke kita itu untuk Kolonel Infantry Yudha yang lama. Nah, yang kue yang didatangi dari Depok itu untuk yang baru. Itu kan Kolonel yang lama kan udah pindah tugas," tuturnya.

Simak respons Dandim Depok di halaman selanjutnya.

"'Wah, kami nggak pesan' gitu. 'Iya, ada orang yang pernah pesen Vega Wibowo atas nama Dandim yang lama' gitu. Ya udah, kita selesaikan aja. Kalau misalnya penipuan, ya maksudnya ruginya nggak terlalu besar, gitu kan, daripada kita harus ngeluarin uang dalam jumlah Rp 2 juta, kan, sayang, gitu kan. Akhirnya sampai sana, dilacak, dia pakai nomor yang berbeda. Profile picture (pelaku) ini berbeda," jelasnya.

Rafita mengatakan pelaku merupakan komplotan. Saat ditelepon oleh petugas keamanan di lokasi, pelaku kemudian mencaci maki petugas.

"(Pelaku) Neleponin terus, kayak neror terus, gitu. Sampai dia bilang 'saya benci sama TNI' katanya, ke Pak Kasim, yang jaga piketnya di sana. Sampai dia juga pakai bahasa kotor ke Pak Kasim. Pak Kasimnya itu yang suruh bayar kuenya, gitu. Sementara Pak Kasim nggak tau apa-apa kan. Tapi ternyata si penipunya tuh sampai ngancem ke Pak Kasim," jelasnya.

"Di situ, saya bikin laporan deh di kodim itu, gitu. Berarti ada 2 orang hari itu. Saya nggak tau tuh, setelah pulang ada yang tertipu lagi saya juga nggak ngerti, gitu. Kemaren pas acara itu, pas sore itu, ada orang, gitu," tutupnya.

Kodim Gandeng Korban Cari Pelaku

Dikonfirmasi terpisah, Dandim 0508/Depok Kolonel Inf Iman Widhiarto mengatakan pihaknya saat ini tengah mencari pelaku. Iman mengatakan akan mengajak para korban untuk membuat laporan polisi.

"Iya (Pelaku) dicari. Nanti bila diperlukan saya akan mengajak para Korban untuk membuat LP (laporan polisi) ke Kepolisian. Karena ini pasal pidana, saya tidak bisa main hakim sendiri," kata Kolonel Iman saat dihubungi detikcom.

Halaman 3 dari 2
(jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads