Ketua Dewan Penasihat PKS Tifatul Sembiring menegaskan bahwa partainya bukan pemuja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tifatul mengatakan hal ini bisa dibuktikan dari bertahannya PKS selama 10 tahun di luar pemerintahan.
Hal itu disampaikan Tifatul dalam akun X-nya menindaklanjuti cuitan Muhammad Said Didu yang mengaku kecewa terhadap PKS lantaran berbalik arah menjadi pemuja dinasti Joko Widodo. Tifatul menjawab bahwa PKS mengambil keputusan berdasarkan hasil syuro, bukan keputusan sendiri.
"Terima kasih atas sarannya Pak Said yang terhormat, sebagai 'pengharap' kepada PKS. Kami ambil keputusan berdasarkan hasil syuro PKS. Bukan instruksi-instruksi Ketum saja," kata Tifatul dalam cuitannya, dilihat Senin (2/9/2024). Tifatul sudah mengizinkan pernyataannya untuk dikutip.
Ia mengatakan PKS bukan pemuja Jokowi atau dinasti. Menurut dia, Pilkada adalah pilihan taktis, bukan menggambarkan ideologis.
"Kami bukan pemuja Jokowi maupun dinasti. 10 tahun kami bertahan di luar, tolong saling menghargai pilihan masing-masing. Pilkada ini hanya opsi-opsi taktis saja, bukan pilihan ideologis. Ada yang setuju kita lanjut kerjasama, nggak setuju monggo," katanya.
Tifatul juga merespons peluang Anies Baswedan mendirikan partai sendiri. Menurut dia, hal itu adalah demokrasi warga negara.
"Banyak alternatif lain, mau bikin partai sendiri, silakan. Ini demokrasi. Maaf, nanti di akhirat, Pak Said tak akan dihisab, tentang apa yang PKS lakukan. Dan saya tak akan dihisab tentang apa yang Pak Said lakukan," ujar Tifatul.
"Masing-masing mempertanggungjawabkan amal-amalnya di hadapan Yang Maha Kuasa. Pendapat boleh beda, persatuan dan ukhuwah tetap terjaga. Salam hormat," imbuhnya.
Simak juga Video 'Suswono Blak-blakan RK Mau Maju Pilgub Jakarta Jika Cawagubnya dari PKS':
(dwr/dwia)