5 Fakta Gempa M 5,5 Yogyakarta yang Terasa sampai Tasikmalaya

5 Fakta Gempa M 5,5 Yogyakarta yang Terasa sampai Tasikmalaya

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 27 Agu 2024 08:15 WIB
Jakarta -

Gempa berkekuatan magnitudo 5,5 mengguncang Gunngkidul, Yogyakarta, dan sekitarnya semalam. Gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Dirangkum detikcom, Selasa (27/8/2024), gempa yang berpusat di laut itu terjadi pada Senin (26/8) sekitar pukul 19.55 WIB itu. Ada lima fakta mengenai gempa M 5,5 yang di terjadi di Yogya. Berikut ini ulasannya:

1. Tidak Berpotensi Tsunami

BMKG mengatakan gempa M 5,5 di Yogyakarta tidak berpotensi tsunami. Pusat gempa berada di laut selatan Jawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedalaman pusat gempa ada pada 30 km di bawah permukaan. Gempa ini tidak berpotensi tsunami.

2. Gempa Dirasakan hingga Tasikmalaya

BMKG juga mengungkapkan gempa yang berpusat di Yogyakarta itu ternyata dirasakan sampai kawasan Jawa Timur dan Jawa Barat. Dampak getaran masing-masing bervariasi dari daerah satu ke daerah lain.

ADVERTISEMENT

Wilayah Malang, Nganjuk, hingga Karangkates di Jawa Timur merasakan gempa dalam skala Mercalli II sampai III. Artinya, gempa terasa seperti getaran seakan ada truk berlalu dan benda-benda ringan yang digantung menjadi bergoyang. Trenggalek, Pacitan, hingga Kediri juga merasakan gempa.

Di dalam Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), gempa dirasakan dalam skala III sampai IV. Artinya, getaran dirasakan oleh banyak orang, baik di dalam maupun di luar rumah, menggetarkan jendela, pintu, dan dinding.

Gempa juga terasa dalam skala II sampai III di Surakarta, Cilacap, Banyumas, Sukoharjo, Klaten, Purwokerto, dan Wonosobo di Jawa Tengah. Di Jawa Barat, gempa terasa sampai Banjarnegara dan Tasikmalaya.

Koordinat pusat gempa ada pada 8,78 Lintang Selatan (LS) dan 110,27 Bujur Timur (BT). Lokasinya ada di laut selatan, atau 95 km barat daya Gunungkidul, DIY. Kedalaman pusat gempa ada pada 30 km di bawah permukaan. Gempa ini tidak berpotensi tsunami.

3. BMKG Catat 11 Gempa Susulan

Tak hanya itu, BMKG juga mengatakan pihaknya mencatat ada gempa susulan terjadi di Yogyakarta. Ada 11 kali gempa susulan.

"Hingga pukul 20.45 WIB hasil monitoring BMKG untuk gempa Gunungkidul M 5,5 menunjukkan telah terjadi 11 kali aktivitas gempa bumi susulan," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam akun X miliknya, seperti dilihat detikcom, Senin (26/8).

Kekuatan gempa susulan itu bersifat variatif. Belasan gempa susulan itu memiliki kekuatan di kisaran terbesar 4,0 magnitudo.

"Dengan magnitudo terbesar M 4,0 dan magnitudo terkecil M 2,6," katanya.

4. Rumah Warga Rusak

Akibat gempa ini, sejumlah rumah warga Yogyakarta mengalami kerusakan. Bangunan rumah yang rusak kebanyakan di wilayah Gunungkidul.

Berdasarkan data Pusdalopos BPBD Yogyakarta, Senin (26/8), ada delapan rumah di Kabupaten Gunungkidul yang rusak akibat guncangan gempa. Wilayah di Gunungkidul yang terdampak berada di Kapanewon Ngelipar dan Semanu.

Dampak kerusakan juga terjadi di wilayah Kabupaten Kulon Progo, tepatnya di Kapanewon Sentolo. Satu rumah tercatat mengalami kerusakan.

Sementara di Kabupaten Sleman tercatat ada satu pasar yang rusak. Titik kerusakan juga terjadi di Kabupaten Bantul dengan satu unit rumah rusak akibat gempa.

"Kota Yogyakarta, dampak (masih) proses pengumpulan data dan belum ada informasi," tulis data Pusdalops BPBD Yogyakarta.

5. Penyebab Gempa

Adapun penyebab gempa adalah lempeng megathrust bergerak. Gempa Yogyakarta itu adalah gempa dangkal.

"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,85Β° LS; 110,17Β° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 107 km arah Barat Daya Gunungkidul pada kedalaman 42 km," jelas epala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.

Gempa ini termasuk gempa megathrust. "Namun kecil," kata Daryono. Dia menjelaskan, lempeng-lempeng bumi di megathrust daerah Samudera Hindia Selatan Pulau Jawa bergerak sehingga mengakibatkan gempa.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan di bidang kontak antar lempeng (megathrust). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust)," kata Daryono.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads