Sikap Kepala Bagian Tenaga Pendidik Sekolah Polisi Wanita (Kabag Gadik Sepolwan) Lemdiklat Polri, AKBP Sri Wahyuni disebut sebagai polwan yang tegas, lugas dan anti suap. Ini juga yang akhirnya menjadi alasan dari dewan pakar Hoegeng Awards 2024 memutuskan AKBP Sri Wahyuni sebagai peraih Hoegeng Award kategori Polisi Berintegritas.
AKBP Sri Wahyuni yang akrab disapa Yuni mengungkapkan, kunci menjaga integritasnya adalah dengan cara berpikiran lurus dan sederhana namun tetap inovatif, serta selalu siap dan mengerjakan perintah pimpinan dengan sebaik mungkin.
"Saya pikirannya tetap koridor lah. Saya gak gimana-gimana ya sudah siap, namanya pimpinan. Saya sampai dengan hari ini maka apabila diperintahkan pimpinan atau orang tua pasti ada kebaikan disana," ujar Yuni dalam program Blak-blakan detikcom (14/8/2024)
Yuni sudah 34 tahun bertugas di Sepolwan Lemdiklat Polri. Tentu saja ia sering mendapat gangguan yang dapat merusak integritasnya sebagai seorang polwan. Yuni bercerita saat dipercaya sebagai pengawas tender, dirinya sempat 'ditawari' oleh oknum peserta tender pengadaan barang yang tidak sesuai dengan standar spesifikasi.
"Saya sih pikirannya sederhana aja, gak kepikiran saya tuh gimana-gimana nggak. Udah saya melaksanakan tugas artinya saya sebagai filter kan, boleh lah yang lain coba-coba tapi entar dulu kalau ketemu saya." tegas Yuni.
Yuni juga menerangkan ia selalu meminta restu orang tua. Baginya restu orang tua adalah hal yang paling utama untuk mencapai keberhasilan dan kebahagiaan dalam menjalani hidup dan tugasnya.
"Doa dan restu orang tua atas izinnya, pasti kalu anaknya mau kemana kesulitannya ya itu ada buka-buka jalan baik lah," kata Yuni.
Ingin tahu cerita lengkapnya? Tonton Blak-blakan bersama peraih Hoegeng Award kategori polisi berintegritas AKBP Sri Wahyuni di detikcom pada Rabu, 14 Agustus 2024.
(ppy/ppy)