Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Hasan Sheikholeslami, melakukan kunjungan ke Indonesia. Sheikholeslami memuji hubungan yang telah terjalin antara Indonesia dengan Iran.
"Faktanya Iran dan Indonesia punya sejarah dan peradaban dan hubungan bilateral antara dua negara ini akan selalu positif dan kita sudah berpengalaman menghadapi situasi sulit bersama di antara dua negara. Maka seharusnya hubungan ini lebih positif di masa depan," kata Sheikholeslami di kediaman Duta Besar Iran untuk Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2024).
Sheikholeslami menyinggung kunjungan mendiang mantan Presiden Iran, Ebhrahim Raisi, ke Indonesia beberapa waktu lalu. Dia menyebut kunjungan itu menghasilkan belasan perjanjian kerja sama Iran dengan Indonesia.
"Dan selama kunjungannya ke negara Anda, sekitar 11 perjanjian, MoU, telah ditandatangani oleh kedua pihak," katanya.
Menurut Sheikholeslami, posisi Indonesia akan selalu diperhitungkan oleh Iran. Terlebih salah satu focus pemerintahan baru Iran saat ini ialah memperkuat hubungan dengan negara-negara Islam.
"Karena peningkatan hubungan, promosi hubungan dengan negara-negara Islam merupakan salah satu prioritas semua pemerintah di Iran, dan hal yang sama juga terjadi di Indonesia. Kami berharap hubungan ini dapat ditingkatkan dalam waktu dekat dan saya berharap hal tersebut masyarakat kedua negara dapat merasakan dampak dan dampak dari peningkatan hubungan bilateral kedua negara," ujar dia.
Dia juga bicara peluang pertemuan antara Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, dengan Presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto. Dia meyakini pertemuan bisa terjadi jika kedua negara sama menyelesaikan pembentukan pemerintahan baru.
"Saya belum tahu mengenai kunjungan presiden kita ke Indonesia, jadi saya belum tahu tanggal pastinya saat ini," kata Sheikholeslami.
"Tapi saya yakin, setelah selesainya proses pembentukan pemerintahan di Iran dan di Indonesia pada tahun yang sama, dua bulan, maka akan ada kesempatan yang tepat bagi semua duta besar di sana-sini untuk mengatur kunjungan otoritas tingkat tinggi kedua negara," lanjutnya.
(ygs/ygs)