Polisi masih menyelidiki penyebab angkot yang menabrak Suyatna (62) hingga tewas di Jalan Margonda Raya, Kota Depok. Pengakuan sopir angkot, kecelakaan disebabkan dirinya dalam kondisi mengantuk saat mengemudi.
"(Pengakuan sopir) mengantuk," kata Kasat Lantas Polres Metro Depok Kompol Multazam Lisendra, saat dihubungi detikcom, Kamis (8/8/2024).
Meski demikian, polisi tak percaya begitu saja keterangan sopir angkot tersebut. Polisi masih mengumpulkan bukti-bukti untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengakuan pengendara bukan alat bukti utama. Kami cari bukti lain yang tidak terbantahkan," imbuhnya.
Satlantas Polres Metro Depok telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait kecelakaan tersebut pada Rabu (7/8). Olah TKP melibatkan tim traffic accident analysis (TAA).
Kesimpulan sementara dari hasil olah TKP, kecelakaan terjadi karena angkot lepas kendali.
"(Hasil olah TKP) angkot lepas kendali," imbuhnya.
Lebih lanjut Multazam mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus kecelakaan ini. Polisi akan melakukan gelar perkara untuk menentukan status si sopir.
Kesaksian Warga
Seorang warga bernama Suheru mengungkap kesaksiannya saat angkot menabrak Kakek Suyatna. Suheru mengatakan angkot tersebut sempat kejar-kejaran dengan angkot lain.
"Main uber-uberan sama (angkot) T19, kebut-kebutan dari arah UI," kata salah seorang warga bernama Suheru kepada wartawan, Rabu (7/8).
Suheru mengatakan dua angkot yang terlibat saling kejar itu merupakan angkot 112 dan angkot T19. Angkot yang menabrak korban merupakan angkot 112.
Menurut Suheru, peristiwa kecelakaan itu terjadi cepat. Angkot tersebut sempat berbelok ke arah korban hingga terjadi peristiwa nahas tersebut.
"Ya itulah, terjadilah (kecelakaan). Nabrak orang katanya, meninggal. (Angkot) belok dulu baru nabrak," ujarnya.