Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membagikan informasi terkait update cuaca di Indonesia. Indonesia saat ini sedang berada di musim kemarau, meski sebagian wilayah tetap dilanda hujan.
Selain itu, terdapat kombinasi berbagai fenomena cuaca yang memengaruhi cuaca di tanggal 6 - 12 Agustus 2024. Berikut informasinya.
Update Kondisi Cuaca di Indonesia
Berdasarkan informasi resmi dari BMKG, saat ini, wilayah selatan Indonesia, termasuk pulau Bali dan Nusa Tenggara, mengalami musim kemarau dengan cuaca yang cerah hingga berawan. Hal ini umum terjadi pada bulan Agustus karena wilayah selatan memang berada dalam periode kemarau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, terdapat potensi hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan, terutama di bagian utara dan tengah. Wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami hujan meliputi:
- Aceh,
- Sumatera Utara,
- Sumatera Barat,
- Riau,
- Kepulauan Riau,
- Jambi,
- Sumatera Selatan,
- Kepulauan Bangka Belitung,
- Lampung,
- Banten,
- NTT,
- Kalimantan,
- Sulawesi,
- Maluku, dan
- Papua.
Potensi hujan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk gelombang Rossby Ekuator yang dapat meningkatkan kemungkinan hujan, daerah pertemuan dan perlambatan angin yang mendukung pembentukan awan konvektif, serta labilitas udara yang menciptakan kondisi atmosfer yang tidak stabil.
Potensi Cuaca 6 - 12 Agustus 2024
Berikut kondisi dinamika atmosfer di Indonesia yang berpengaruh pada potensi cuaca di tanggal 6 - 12 Agustus 2024.
- Aktivitas Gelombang Rossby Ekuator yang berpropagasi ke arah timur terpantau aktif di hampir seluruh pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku dalam sepekan ke depan. Aktivitas gelombang kelvin juga diprakirakan aktif di seluruh pulau Papua (6 hingga 7 Agustus 2024). Gelombang tersebut mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah-wilayah tersebut.
- Daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Perairan barat Sumatra Barat hingga Aceh, Laut Natuna Utara, Riau hingga Selat Malaka, Kalimantan Tengah hingga Perairan utara Kalimantan Barat, Selat Makassar hingga Perairan Kalimantan Selatan, Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur, Laut Banda hingga Pesisir timur Sulawesi Tengah, Perairan barat Papua Barat hingga Laut Seram, Perairan utara Papua Barat, dan Perairan utara Maluku Utara. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
- Peningkatan kecepatan angin hingga mencapai >25 knot, terpantau di Laut Banda dan Laut Arafuru, yang mampu meningkatkan tinggi gelombang di wilayah sekitar perairan tersebut. Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Aceh, Riau, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua, Papua Pegunungan dan Papua Selatan.
Sehingga, kombinasi fenomena-fenomena cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi cuaca signifikan dalam periode 6 - 12 Agustus 2024, berupa:
1. Potensi hujan sedang - lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah:
- Aceh,
- Sumatera Utara,
- Sumatera Barat,
- Riau,
- Kep. Riau,
- Jambi,
- Sumatera Selatan,
- Kep. Bangka Belitung,
- Lampung, Banten,
- NTT,
- Kalimantan Barat,
- Kalimantan Tengah,
- Kalimantan Utara,
- Kalimantan Barat,
- Kalimantan Timur,
- Kalimantan Selatan,
- Sulawesi Utara,
- Gorontalo,
- Sulawesi Barat,
- Sulawesi Selatan,
- Sulawesi Tengah,
- Sulawesi Tenggara,
- Maluku,
- Papua Barat Daya,
- Papua Barat,
- Papua Tengah,
- Papua Selatan,
- Papua Pegunungan,
- Papua.
2. Potensi angin kencang
Diperkirakan terjadi di wilayah:
- Riau,
- Kep. Riau,
- Sumatera Selatan,
- Kep. Bangka Belitung,
- Jawa Barat,
- Yogyakarta,
- Jawa Timur,
- Nusa Tenggara Barat,
- Nusa Tenggara Timur,
- Kalimantan Barat,
- Kalimantan Tengah,
- Kalimantan Selatan,
- Sulawesi Selatan,
- Sulawesi Tenggara,
- Maluku,
- Papua Tengah, dan
- Papua Selatan.
Imbauan BMKG
Adanya potensi hujan di wilayah Indonesia, terutama bagian utara, maka masyarakat diimbau untuk:
- Tetap tenang, tetapi tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang sewaktu-waktu dapat terjadi;
- Mengenali potensi bencana di lingkungannya dan mulai memahami cara mengurangi resiko bencana tersebut, misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan, bergotong royong menjaga kebersihan dan menata lingkungan sekitarnya;
- Khusus daerah bertopografi curam/bergunung/tebing atau rawan longsor dan banjir agar tetap waspada terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang dan berkurangnya jarak pandang;
- Waspada dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah, seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang;
- Tetap mengupdate informasi dari pemerintah daerah setempat terkait protokol evakuasi apabila terjadi bencana;
- Memperhatikan bahwa potensi pada bagian peringatan dini bersifat secara umum pada skala provinsi.