Ada Potensi Perang Usai Haniyeh Tewas, JK Serukan Upaya Perdamaian

Ada Potensi Perang Usai Haniyeh Tewas, JK Serukan Upaya Perdamaian

Astrid Meishella - detikNews
Senin, 05 Agu 2024 16:35 WIB
Jusuf Kalla, 5 Agustus 2024. (Astrid Meishella/detikcom)
Jusuf Kalla, 5 Agustus 2024. (Astrid Meishella/detikcom)
Jakarta -

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK), menghadiri pemakaman pemimpin Hamas Ismail Haniyeh pada Jumat (2/8) lalu. Sebagai tokoh yang dikenal telah menaruh perhatian pada kondisi perdamaian di banyak tempat, JK menekankan tentang adanya perdamaian antarnegara.

Hal itu disampaikan JK di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Senin (5/8/2024). Ia menuturkan masyarakat tidak akan sejahtera jika perang masih saja terjadi.

"Saya kan berteman dengan mereka semua. Jadi kita berusaha supaya ada kedamaian bersama-sama. Artinya mengakhiri perang, karena itu (perang) masyarakat tidak bisa buat apa-apa, kesejahteraan, keikhlasan, kehidupan beragama, kalau tidak damai," kata JK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, JK beserta Mantan Ketum MUI Din Syamsuddin dan Mantan Menkumham Hamid Awaluddin bertolak ke Doha, Qatar. Mereka menghadiri pemakaman pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh.

Pemakaman dilakukan di pemakaman keluarga Keamiran Qatar. Sebagai salah satu dari sejumlah wakil beberapa negara Islam yang datang melayat ke Doha, JK berkesempatan berdoa di pusara Ismail Haniyeh.

ADVERTISEMENT

"Kita berharap peristiwa kematian tokoh Hamas ini menjadi momentum persatuan rakyat Palestina, khususnya persatuan antara Fatah dan Hamas. Persatuan keduanya merupakan syarat mutlak bagi kekuatan Palestina," kata JK yang dikutip melalui keterangan tertulis, Jumat (2/8) lalu.

"Setelah itu, baru diusahakan perdamaian antara Palestina dengan Israel," lanjut Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia sekaligus Ketua Umum Palang Merah Indonesia itu.

(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads