Fatayat NU Serukan Boikot Produk Prancis Buntut Diskriminasi Olimpiade Paris

Fatayat NU Serukan Boikot Produk Prancis Buntut Diskriminasi Olimpiade Paris

Erika Dyah - detikNews
Senin, 05 Agu 2024 13:53 WIB
Panitia Olimpiade Paris 2024 Larang Penyajian Fast Food Selama Pagelaran
Foto: Ladbible
Jakarta -

Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) mengecam langkah pemerintah Prancis yang dianggap diskriminatif dan melanggar hak dan kebebasan fundamental umat muslim. Salah satunya terlihat dari larangan penggunaan hijab bagi atlet muslim di Olimpiade Paris 2024.

"Kami mengecam sikap Prancis di Olimpiade Paris 2024 yang melarang atlet muslimnya mengenakan hijab, sikap Islamophobia ini bukan sekali dilakukan pemerintah Prancis," ujar Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU DKI Jakarta Kusnainik dalam keterangan tertulis, Senin (5/8/2024).

Tak hanya di Olimpiade Paris 2024, sebelumnya Prancis menerapkan larangan penggunaan abaya di sekolah. Larangan tersebut mulai berlaku pada hari pertama masuk sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prancis melarang siswa perempuan untuk mengenakan hijab. Sejak Maret 2004, Prancis melarang pemakaian lambang atau busana apa pun bagi siswa yang menunjukkan afiliasi dengan agama.

Kusnainik berpendapat larangan penggunaan hijab merupakan bentuk pelanggaran hak-hak fundamental, khususnya kebebasan beragama yang dijamin oleh hukum internasional dan prinsip-prinsip hak asasi manusia.

ADVERTISEMENT

"Jadi larangan mengenakan hijab saat Olimpiade tidak sekadar diskriminatif, tapi juga pelanggaran terhadap hak dan kebebasan fundamental sebagai muslim," katanya.

Ia menambahkan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan Organisasi non-pemerintah Amnesty International turut mengecam keputusan pemerintah Prancis yang melarang penggunaan hijab di ajang tersebut.

"Dari pihak PBB dan Amnesty International pun juga telah menyatakan ini adalah sebuah pelanggaran. Umat Muslim di diskriminasi, hak dan kebebasannya dirampas," imbuhnya.

Lebih lanjut, Fatayat NU juga mengecam kampanye LGBTQ dan tindakan pelecehan terhadap agama Kristen yang terjadi selama acara pembukaan Olimpiade Paris 2024. Menurutnya, tindakan tersebut tidak hanya mencederai nilai-nilai toleransi dan penghormatan terhadap agama, tetapi berpotensi merusak keharmonisan antarumat beragama di tingkat global.

"Hal ini mencederai tolerasi kita sebagai umat beragama. Maka tidak bisa kita diamkan. Jangan sampai hal-hal seperti ini dinormalisasi," tegasnya.

Kusnainik mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia bersama-sama menggaungkan kecaman terhadap Olimpiade Paris 2024.

"Mari kita gaungkan kecaman ini. Bila perlu kita masifkan boikot produk Prancis," tandasnya.

Sebagai informasi, seruan boikot produk Prancis juga sempat marak pada tiga tahun lalu imbas dari pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Jean-Michel FrΓ©dΓ©ric Macron yang menyebut Islam sebagai agama yang sedang mengalami krisis. Sebelumnya, Majalah Charlie Hebdo juga mempublikasikan kembali karikatur Nabi Muhammad sebagai bagian dari materi pelajaran kebebasan berpendapat dan berekspresi didukung oleh Macron.

(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads