Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina serta Komite Solidaritas Palestina dan Yaman (KOSPY) menggelar aksi solidaritas untuk Gaza di depan Kedubes Amerika Serikat (AS), Jakarta Pusat. Massa melakukan estafet mengibarkan bendera Palestina dan bendera Merah Putih.
Pantauan detikcom di lokasi, Sabtu (3/8/2024), pukul 08.05 WIB, acara aksi solidaritas bela Palestina di depan Kedubes AS, Jakarta Pusat, masih berlangsung. Massa mengibarkan bendera Palestina dan bendera Merah Putih berukuran raksasa.
Bendera Palestina dikibarkan dari depan panggung, lalu estafet ke kanan peserta aksi. Bendera itu lalu dikibarkan memutar mengelilingi peserta aksi ke arah kiri hingga kembali ke sisi kanan massa.
Bendera Merah Putih juga dikibarkan secara estafet di semua sisi peserta aksi. Namun bendera Merah Putih dikibarkan dari arah sebaliknya dengan bendera Palestina, yakni dari sisi kiri panggung menuju sisi kanan.
Bendera Palestina dan bendera Merah Putih itu berukuran sekitar 50 meter. Acara aksi bela Palestina itu diisi dengan salat gaib atas meninggalnya pemimpin Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh, zikir, selawatan, bernyanyi bersama, pembacaan puisi, hingga orasi membela Palestina.
Massa tampak membawa atribut tentang Palestina. Di antaranya bendera Palestina, poster, kipas, poster Haniyeh, hingga baju bernuansa putih dan hitam.
Untuk diketahui, aparat kepolisian turut mengawal aksi tersebut. Polisi menerjunkan 1.309 personel untuk mengawal aksi tersebut.
"Untuk pengamanan aksi dari Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina dan Komite Solidaritas Palestina dan Yaman (KOSPY), kami melibatkan 1.309 personel gabungan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan.
Dia mengingatkan agar massa melakukan aksi dengan damai dan tidak anarkistis. Dia juga mengimbau anggotanya memberikan pelayanan ke massa aksi bela Palestina secara humanis.
Susatyo mengatakan personel yang diterjunkan merupakan gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, pemda DKI, dan instansi terkait lainnya. Dia mengatakan pengalihan arus lalu lintas bersifat situasional.
"Personel yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata api. Hormati dan hargai saudara kita yang akan menyampaikan pendapatnya di muka umum dengan humanis dan profesional," tutupnya.
(mib/ygs)